Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama akan menyalurkan bantuan sebesar Rp4,6 miliar untuk madrasah yang berada di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.
"Ada dana sisa BOS Madrasah tahun 2022 yang kemudian kita optimalisasi untuk bantuan afirmasi daerah 3T," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Isom Yusqi di Jakarta, Kamis.
Penetapan madrasah penerima bantuan ini mengacu pada Perpres Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024.
Isom mengatakan bantuan tersebut akan disalurkan untuk 46 madrasah yang tersebar di 10 provinsi, yaitu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Baca juga: Kemenag finalisasi modul integrasi moderasi beragama untuk guru-siswa
Baca juga: Menag minta pengawas madrasah sering turun ke lapangan beri bimbingan
Menurutnya, bantuan afirmasi ini lebih dikonsentrasikan di daerah Indonesia Timur. Hal itu sebagai bentuk keberpihakan percepatan pembangunan sumber daya manusia di daerah timur.
"Saya berharap bantuan ini bisa mengantarkan pada lompatan peningkatan mutu madrasah di daerah tertinggal," katanya.
Sementara itu, Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama pada Direktorat KSKK Madrasah Papay Supriatna menyatakan dana bantuan afirmasi sudah dapat dicairkan mulai pekan depan.
Menurutnya, madrasah penerima bantuan afirmasi tersebut dapat menggunakan dana ini sesuai dengan juknis, terutama untuk peningkatan mutu kelembagaan madrasah.
"Bantuan ini semuanya ditujukan untuk madrasah swasta. Harapannya, dengan bantuan ini, madrasah swasta di daerah 3T ini dapat meningkatkan mutu pembelajarannya ke depan," kata Papay.*
Baca juga: Kemenag Sulbar bertekad wujudkan madrasah berbasis elektronik
Baca juga: Pemerintah bahas peta jalan pendirian dan penegerian madrasah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022