Depok (ANTARA) - Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) dengan mengedukasi dan membantu membuat serta menjalankan program K3 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) CV Wangun Mandiri di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Tumbuhnya UMKM ini mendukung adanya pemerataan tingkat perekonomian masyarakat, menyediakan lapangan pekerjaan hingga meningkatkan devisa negara. Namun, hal tersebut akan terpenuhi apabila seluruh pekerja sehat, selamat, sejahtera, produktif, dan kompetitif," kata Dosen K3 FKM UI, Dr. Robiana Modjo di Kampus UI Depok, Kamis.
Untuk itu dalam mencapainya diperlukan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM.
UMKM tersebut memproduksi tepung tapioka dalam berbagai merk. Sebagai tempat kerja, pabrik tepung tapioka CV Wangun Mandiri memiliki risiko yang tinggi, sehingga harus dikendalikan agar dapat menjaga kesejahteraan dan produktivitas pekerjanya.
Baca juga: Bahaya dan penilaian risiko puskesmas di Bogor diobservasi FKM UI
Baca juga: SKSG UI dan Pemkot Depok bentuk kelompok pemerhati masalah sampah
Pada pelaksanaannya, tim pengabdian masyarakat (Pengmas) yang terdiri dari 9 mahasiswa program Sarjana Keselamatan dan Kesehatan Kerja di bawah bimbingan Dosen K3 FKM UI, Dr. Robiana Modjo, melakukan observasi untuk Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) selama satu pekan, sejak 21-24 November 2022.
Puncak dari kegiatan ini adalah penyuluhan terkait masalah K3 yang paling berisiko di pabrik ini, yaitu kebakaran, gangguan otot dan rangka, dan gangguan pernapasan.
Serangkaian simulasi dan materi yang diberikan secara interaktif ini disambut dengan hangat dan antusias oleh Haryadi selaku Kepala Manajemen CV Wangun Mandiri beserta jajaran dan pekerjanya. Hal ini terlihat dalam partisipasi mereka dalam bertanya dan menjawab kuis.
Turut hadir pada kegiatan pengmas ini, perwakilan dari Seksi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Widya Kiswiranti untuk memantau jalannya kegiatan dan mengapresiasi kegiatan pengabdian terkait K3 ini.
"Semoga kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk CV Wangun Mandiri membuat program K3," kata Widya.
Selain meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait bahaya dan risiko K3 di tempat kerja, kegiatan pengmas ini juga diharapkan pihak manajemen CV Wangun Mandiri turut berperan aktif menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya.*
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi SAKTI percepat penurunan kasus stunting
Baca juga: ILUNI UI himpun donasi lebih dari Rp1 miliar untuk penyintas gempa
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022