Medan (ANTARA) - PSMS berharap kompetisi Liga 2 Indonesia tetap menggunakan format awal yakni menggunakan sistem home dan away sebagaimana liga digelar sebelum dihentikan sebagai dampak kerusuhan Kanjuruhan.

"Saya pikir, kembali seperti awal (tetap home away). Kalau bubble apalagi tanpa penonton tentu memberatkan bagi klub. Apalagi sepak bola inikan hiburan," kata Pelatih PSMS I Putu Gede di Medan, Kamis.

"Terlepas dari kasus Kanjuruhan kan sekarang semua sudah introspeksi, sudah belajar dari situ," kata eks pelatih PSS Sleman ini.

Baca juga: PSMS siap jadi ruan rumah jika Liga 2 menerapkan sistem bubble

Lebih lanjut, Putu mengaku bersyukur nasib kelanjutan Liga 2 Indonesia menemui titik terang. Di mana kompetisi kasta kedua ini direncanakan bergulir kembali pada 14 Januari 2023 mendatang, pasca tertunda akibat tragedi Kanjuruhan Oktober 2022 lalu.

Dengan sudah ada kejelasan kelanjutan Liga 2, tim-tim peserta Liga 2 tentunya sudah bisa bersiap kembali termasuk PSMS Medan dan berbagai program pelatihan sudah bisa kembali disusun termasuk laga uji coba.

" Dengan demikian tentunya sudah ada target, ada planning dan saat pada latihan mengarahnya sudah tahu. Sekaligus ini juga kabar menggembirakan bagi kami. Mudah-mudahan gak bergeser lagi," ucapnya.

Baca juga: PSMS Medan agendakan sejumlah uji coba

Ia juga menyampaikan anak-anak asuhnya segera fokus berlatih tanpa terpengaruh dengan kondisi terkait keberlanjutan liga.

"Dengan isu-isu yang berkembang,, saya pikir PSMS Medan mesti fokus, gak terpengaruh dengan isu-isu tersebut," kata Putu yang baru kembali mendampingi tim pasca mengikuti kursus kepelatihan Lisensi A Pro AFC di Jakarta.

Baca juga: Pemain PSMS berharap Liga 2 Indonesia segera dilanjutkan

Pewarta: Juraidi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022