animo masyarakat Kota Mataram untuk mengikuti program transmigrasi tinggiMataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta tambahan kuota transmigrasi dua hingga tiga kali lipat dari kuota tahun 2022 yang hanya 2 kepala keluarga (KK), agar dapat mengakomodasi kepala keluarga (KK) yang mau ikut program transmigrasi.
"Animo masyarakat Kota Mataram untuk mengikuti program transmigrasi tinggi, namun kuota yang diberikan terbatas," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram H Rudi Suryawan di Mataram, Kamis.
Terkait dengan itu, tambahan kuota diusulkan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB. Dengan harapan ke depan kuota kita bisa menjadi dua atau tiga kali lipat dari kuota tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya yang hanya 2 KK.
"Setahun, kita hanya dapat kuota transmigrasi 2 KK. Padahal yang mau berangkat lebih dari itu," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berharap ke depan pemerintah bisa menambah kuota program transmigrasi agar dapat mengakomodasi warga yang ingin bertransmigrasi.
Baca juga: Mendes PDTT: Program transmigrasi fokus revitalisasi kawasan eksisting
Baca juga: Kemendes: Ada 139 satuan permukiman berubah status jadi desa mandiri
Menurutnya, tingginya animo masyarakat yang ingin mengikuti program transmigrasi dapat dilihat dari setiap kegiatan sosialisasi di enam kecamatan terhadap program transmigrasi dan para peserta rata-rata tertarik ingin berangkat.
Apalagi setelah diberikan penjelasan terhadap fasilitas yang diberikan di daerah tujuan cukup banyak dan memadai, seperti lahan dua hektare yang dibagi untuk tempat tinggal, sawah, dan kebun. Untuk tinggal, peserta transmigrasi sudah dapat rumah tipe 36.
"Tingginya animo masyarakat bisa kita liat dalam setiap sosialisasi di enam kecamatan dengan mengundang 50 warga yang merupakan keluarga pra sejahtera dan belum memiliki pekerjaan yang menyatakan rata-rata sangat tertarik," katanya.
Hanya saja, kuota pemberangkatan warga untuk transmigrasi sangat terbatas, sehingga dalam hal ini Disnaker selektif memberangkatkan warga untuk transmigrasi.
Baca juga: Kemendes PDTT berikan rumah untuk 17 KK transmigran
Menurutnya, tingginya animo masyarakat yang ingin mengikuti program transmigrasi dapat dilihat dari setiap kegiatan sosialisasi di enam kecamatan terhadap program transmigrasi dan para peserta rata-rata tertarik ingin berangkat.
Apalagi setelah diberikan penjelasan terhadap fasilitas yang diberikan di daerah tujuan cukup banyak dan memadai, seperti lahan dua hektare yang dibagi untuk tempat tinggal, sawah, dan kebun. Untuk tinggal, peserta transmigrasi sudah dapat rumah tipe 36.
"Tingginya animo masyarakat bisa kita liat dalam setiap sosialisasi di enam kecamatan dengan mengundang 50 warga yang merupakan keluarga pra sejahtera dan belum memiliki pekerjaan yang menyatakan rata-rata sangat tertarik," katanya.
Hanya saja, kuota pemberangkatan warga untuk transmigrasi sangat terbatas, sehingga dalam hal ini Disnaker selektif memberangkatkan warga untuk transmigrasi.
Baca juga: Kemendes PDTT berikan rumah untuk 17 KK transmigran
Baca juga: Pemkab Nagekeo fasilitasi penempatan tenaga kerja ke luar negeri
Untuk tahun ini, Kota Mataram hanya dapat dua kuota KK untuk bertransmigrasi ke Provinsi Sulawesi Tenggara. Dua keluarga yang menjadi peserta transmigrasi berasal dari Kelurahan Saptamarga dan Mataram Timur diberangkatkan pada akhir Juli 2022.
Ke dua KK tersebut, lanjutnya, saat ini sudah merasa nyaman tinggal lokasi transmigrasi, bahkan mereka aktif mengirim kegiatan dan informasi kondisi mereka di sana.
"Mereka bahkan meminta kita tahun depan untuk datang melihat kondisi secara langsung," katanya.
Rudi menambahkan, sebelum dua KK tersebut berangkat ke daerah tujuan, mereka juga diberikan bantuan berupa peralatan pertanian seperti mesin potong pohon, cangkul, sekop, dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Kobar siapkan 1.172,4 hektare lahan untuk transmigrasi
Untuk tahun ini, Kota Mataram hanya dapat dua kuota KK untuk bertransmigrasi ke Provinsi Sulawesi Tenggara. Dua keluarga yang menjadi peserta transmigrasi berasal dari Kelurahan Saptamarga dan Mataram Timur diberangkatkan pada akhir Juli 2022.
Ke dua KK tersebut, lanjutnya, saat ini sudah merasa nyaman tinggal lokasi transmigrasi, bahkan mereka aktif mengirim kegiatan dan informasi kondisi mereka di sana.
"Mereka bahkan meminta kita tahun depan untuk datang melihat kondisi secara langsung," katanya.
Rudi menambahkan, sebelum dua KK tersebut berangkat ke daerah tujuan, mereka juga diberikan bantuan berupa peralatan pertanian seperti mesin potong pohon, cangkul, sekop, dan lainnya.
Baca juga: Pemkab Kobar siapkan 1.172,4 hektare lahan untuk transmigrasi
Baca juga: Mamuju Tengah mengandalkan program transmigrasi bangun pertanian
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022