Jakarta (ANTARA) - Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves menyoroti penyelesaian akhir timnya setelah ditahan imbang Persikabo 1973 0-0 pada pekan ke-16 Liga 1 Indonesia di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu malam.
Divaldo menjelaskan tim sudah menunjukkan permainan yang bagus, akan tetapi serangan mereka gagal berbuah menjadi gol karena kurang baiknya penyelesaian akhir mereka.
Pelatih asal Portugal itu menjelaskan penyelesaian akhir merupakan masalah dari Persik Kediri dalam beberapa waktu terakhir dan hal ini akan berusaha ia perbaiki ke depannya.
"Sepanjang babak pertama dan kedua kami lumayan banyak dapat peluang, sayangnya tidak ada yang masuk," ungkap Divaldo, dikutip dari situs resmi Liga Indonesia, Kamis.
"Jadi pemain sebenarnya sudah bermain istimewa saat bertahan di depan, tengah, dan belakang, tapi yang perlu diperbaiki adalah finishing," sambungnya.
Divaldo melanjutkan, dirinya sudah dipastikan akan mencari penyerang anyar pada bursa transfer nanti karena cukup kecewa dengan kinerja dari pemain depan yang ia miliki saat ini.
Menurutnya pemain depan yang dimiliki oleh Persik Kediri saat ini tampil jauh di bawah standar dan merupakan sebuah kewajiban untuknya agar bisa mendapatkan penyerang anyar yang tajam.
"Kami butuh gol, jadi kami butuh striker baru yang bisa lakukan finishing yang lebih baik. Grafik permainan kami memang naik, ada banyak yang sudah kami perbaiki. Seperti, possession yang lebih baik dan bertahan sudah cukup bagus. Tapi memang kami perlu striker baru," pungkas Divaldo.
Pada pertandingan ini Persik Kediri beberapa kali mempunyai peluang untuk mencetak gol, namun karena penyelesaian akhir yang kurang baik membuat laga berkesudahan dengan skor 0-0.
Torehan satu poin ini membuat Persik Kediri masih tertahan di dasar klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan raihan 10 poin dari 16 pertandingan.
Baca juga: Milla sebut kerja keras pemain bawa Persib Bandung kalahkan Persita
Baca juga: Teco target tutup putaran pertama Liga 1 dengan lima besar
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022