Jenewa (ANTARA) - Meski 2022 merupakan tahun yang sangat menantang bagi kesehatan global, masih ada banyak alasan untuk tetap berharap seiring tahun baru menjelang, kata pemimpin Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Rabu (21/12).
Selama 2022, tahun ketiga dari pandemi COVID-19, juga muncul wabah global cacar monyet, wabah kolera di banyak negara, dan wabah Ebola di Uganda. Kekeringan maupun banjir melanda kawasan Tanduk Afrika yang lebih besar dan Sahel. Selain itu, bencana banjir juga terjadi di Pakistan.
Namun, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Rabu bahwa pandemi COVID-19 sedang mereda, demikian pula wabah cacar monyet global, dan tidak ada kasus baru Ebola di Uganda selama lebih dari tiga pekan.
"Kami berharap masing-masing keadaan darurat ini akan diumumkan telah usai pada titik-titik waktu yang berbeda tahun depan," katanya.
Namun, pimpinan WHO itu juga mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir. Kesenjangan dalam pengawasan, pengujian, dan pengurutan masih menjadi batu sandungan untuk memahami dengan tepat bagaimana virus itu berubah; dan kesenjangan dalam vaksinasi telah membuat jutaan orang, terutama tenaga kesehatan dan lansia, berisiko tinggi mengalami penyakit parah dan kematian.
Dia juga mengatakan bahwa komitmen politik dari kepemimpinan nasional sangat penting, karena kelima prioritas itu harus dilaksanakan di tingkat nasional.