Ancaman teroris itu harus kita deteksi, apabila kami temukan maka segera ditindak demi keamanan daerah Sulawesi Tengah
Palu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol. Rudy Sufahriadi menyebutkan wilayah operasi Madago Raya diperluas menjadi empat kabupaten yakni Kabupaten Poso, Sigi, Parigi Moutong dan Tojo Unauna.
"Sebelumnya hanya tiga kabupaten, dan hasil pengecekan beberapa mantan narapidana teroris (napiter) yang sudah pulang bermukim di Tojo Una-una, sedangkan fokus operasi Madago Raya adalah pemulihan dan bimbingan termasuk bimbingan untuk mantan napiter," jelas Rudy di kota Palu, Kamis.
Baca juga: Operasi Madago Raya Tahap IV dilanjutkan hingga akhir Desember
Baca juga: Komnas HAM Sulteng sarankan Polri pemulihan pascapenumpasan MIT
"Kami akan membimbing masyarakat yang terpapar ataupun mantan napiter yang sudah pulang agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang lainnya dan mempunyai mata pencaharian," jelasnya.
Pemulihan yang dimaksud yaitu sosialisasi dan mengajak masyarakat agar secara mandiri bisa menjaga kampungnya dan dirinya sendiri.
"Operasi sudah dilakukan lebih dari 10 tahun dan hal ini membuat masyarakat terbiasa dengan operasi, mungkin ke depan juga akan dibuat kegiatan seni dan budaya," ucapnya.
Rudy mengatakan meskipun terduga kasus terorisme yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sudah tidak ada, saat ini pihak Polda Sulteng bersama TNI dan Densus 88 terus mendeteksi ancaman teroris di daerah tersebut.
Baca juga: Penuntasan MIT Poso berdampak terhadap jaringan terorisme di Indonesia
Terkait dengan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Rudy berharap agar semua rumah ibadah dilakukan sterilisasi serta memperketat pengeluaran izin keramaian di setiap daerah.
"Perayaan Natal nanti saya akan berada di Kabupaten Poso, mudah-mudahan Poso kondusif seperti yang diharapkan oleh orang-orang di Poso," ujar Rudy berharap.
Pewarta: Muhammad Izfaldi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022