Makassar (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Selatan berhasil meraih sejumlah penghargaan nasional pada Ajang Apresiasi Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 (PK-22) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Alhamdulillah Sulsel mendapat penghargaan dalam kegiatan Diseminasi Hasil Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022 (PK22) dan Forum Data Stunting di Tangerang awal pekan ini," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Andi Rita Mariani di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan Provinsi Sulsel menyabet lima penghargaan. Pertama, provinsi dengan strategi terbaik dalam pelaksanaan pemutakhiran PK22 dan kedua, provinsi tertinggi dengan cakupan kepala keluarga (KK) terverifikasi dan tervalidasi.

Selain itu, Sulsel juga meraih penghargaan kabupaten/kota yang tepat waktu mendata dengan capaian 100 persen hingga batas 31 Oktober 2022 bagi Kabupaten Takalar dengan capaian KK yang dimutakhirkan sebanyak 74.016 dan Kota Parepare dengan capaian 39.423 KK.

Penghargaan kelima adalah cakupan tertinggi laporan Praktek Bidan Mandiri pada aplikasi New SIGA sebanyak 4.469 pelayanan oleh Kabupaten Pinrang.

Penghargaan-penghargaan tersebut diserahkan Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (ADPIN) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso yang disaksikan Kepala BKKBN RI Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Turut menyaksikan penyerahan penghargaan-penghargaan itu adalah para bupati, mitra kerja dari kementerian/lembaga terkait dan para kepala perwakilan BKKBN dari seluruh provinsi, baik secara luring maupun daring.

Hasto dalam arahannya mengatakan bahwa dalam jangka waktu satu tahun, jumlah keluarga Indonesia bertambah sebanyak 2.271.917.

Dia menyebutkan pada PK-21, jumlah keluarga di Indonesia tercatat sebanyak 68.487.139. Dari hasil pemutakhiran PK-21 2022 yang berlangsung pada September-November 2022, ada penambahan jumlah keluarga sehingga totalnya menjadi 70.759.056.

Menurut Hasto, BKKBN berhasil memutakhirkan 35.309.446 dari 68.487.139 data keluarga Indonesia lewat Pendataan Keluarga 2021 dalam Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2022.

"Pendataan keluarga dan pemutakhirannya memuat data by name by address yang dilengkapi dengan informasi karakteristik sosial ekonomi," kata Andi Rita.

Produk data mikro hasil pemutakhiran pendataan keluarga ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan intervensi operasional di lapangan, yang memberi keyakinan bahwa program yang dirancang dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat pada keluarga yang membutuhkan.

Andi Rita mengatakan penghargaan menjadi sebuah kebanggaan dan penyemangat bagi Sulsel untuk meningkatkan pelaksanaan Program Bangga Kencana dan upaya Percepatan Penurunan Stunting (PPS) pada 2023.

Baca juga: BKKBN Sulsel dan wabup se-Sulsel rapat evaluasi penurunan stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel gencarkan sosialisasi Program DASHAT cegah stunting

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022