Rasanya masih tidak percaya kota kita juga bisa membuat terobosan bagus seperti ini
Sampit (ANTARA) - Wajah Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada malam hari, seketika berubah ketika Sabtu (10-12) malam penerangan jalan umum di Jalan Tjilik Riwut dinyalakan serentak.
Kawasan yang sebelumnya cukup gelap dan sepi itu, sontak berubah terang-benderang. Kawasan yang kemudian diberi nama Terowongan Nur Mentaya itu berubah drastis dan menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat daerah ini.
"Saya berharap Terowongan Nur Mentaya ini membawa dampak positif luas bagi masyarakat dan daerah kita. Tidak saja membuat kawasan ini menjadi cantik dan ramai, tetapi juga mampu menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Diberi nama Terowongan Nur Mentaya karena saat malam hari lampu hias yang melengkung dari kedua sisi ke tengah jalan terlihat ibarat membentuk sebuah terowongan cahaya. Halikinnor mengaku ide ini didasarkan pengalamannya saat menjalankan ibadah haji melihat Terowongan Mina yang terlihat cantik dengan gemerlap cahaya.
Nama Nur diambil dari Bahasa Arab yang berarti cahaya, sedangkan Mentaya merupakan semboyan Kotawaringin Timur yang diambil dari akronim Menarik, Tertib, Aman, dan Berbudaya.
Ada 172 tiang lampu hias di kawasan sepanjang 3 kilometer yang membentang dari Bundaran Adipura Jalan Samekto sampai Stadion 29 November Jalan Tjilik Riwut.
Tiang lampu hias terbagi masing-masing 86 titik di kiri dan kanan jalan dengan jarak antartiang sekitar 30 meter. Pemerintah daerah mengeluarkan anggaran sekitar Rp14,8 miliar untuk pemasangan lampu-lampu tersebut.
Kini setelah diresmikan, Terowongan Nur Mentaya tidak pernah sepi. Saat Sabtu malam atau malam Minggu, kawasan itu cukup padat pengunjung, bahkan lalu lintasnya mulai macet lantaran banyak kendaraan warga yang bersantai menikmati suasana di kawasan tersebut.
"Alhamdulillah, turut bangga. Sampit tidak kalah dengan kota-kota besar. Rasanya masih tidak percaya kota kita juga bisa membuat terobosan bagus seperti ini," kata Alma, pengunjung.
Masyarakat memuji terobosan yang dibuat pemerintahan di bawah pimpinan Bupati Kotawaringin Timur. Terlepas ada pihak yang mengkritisi, respons positif masyarakat terhadap kehadiran Terowongan Nur Mentaya menjadi gambaran dukungan terhadap inovasi ini.
Bupati Halikinnor berharap kawasan Terowongan Nur Mentaya mampu memicu kegiatan ekonomi kerakyatan. Masyarakat bisa membuka berbagai usaha di sisi jalan sehingga bisa mendapatkan manfaat ekonominya. Kawasan ini juga bisa dijadikan lokasi car free day untuk menggerakkan wisata dan sektor UMKM.
Fakta di lapangan, meski perlu terus dievaluasi secara berkala, munculnya imbas Terowongan Nur Mentaya terhadap ekonomi masyarakat mulai terlihat. Kini puluhan warga membuka usaha kuliner dan lainnya di sepanjang jalur Terowongan Nur Mentaya.
Ada yang berjualan makanan, minuman, mainan, pulsa, angkringan, serta jasa lainnya. Mereka memanfaatkan sisi jalan dan trotoar untuk melayani pengunjung yang berbelanja.
"Dalam satu malam, alhamdulillah jualan bisa sampai Rp200 ribu. Saya senang sekali karena bisa dapat penghasilan tambahan selain pekerjaan saya berjualan ikan," kata Syamsul Arifin, penjual kopi keliling.
Rembesan ekonomi atas keberadaan terowongan mulai dirasakan oleh para pedagang kecil. Pengelolaan dan penataan yang tepat bisa menjadikan terowongan itu sebagai titik pertumbuhan baru di Kota Sampit.
Ketua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Harati, Rahmat Noor, menyambut baik kehadiran Terowongan Nur Mentaya. Terowongan berlimpah cahaya ini menjadi bagian upaya konkret pemerintah daerah dalam membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan.
Pihaknya siap berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar Terowongan Nur Mentaya menjadi kekuatan baru dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Sampit.
Upaya ini tentu harus didukung instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta pihak lainnya agar Terowongan Nur Mentaya menjadi tempat yang nyaman dikunjungi sehingga berdampak positif terhadap kegiatan wisata dan ekonomi di kawasan itu.
"Kami pelaku UMKM bersama pemerintah daerah tentu harus bersinergi, kompak dan bergotong royong untuk bagaimana membangkitkan ekonomi. Mudah-mudahan ini juga akan membantu menekan masalah sosial seperti pengangguran dan kemiskinan," harap pria yang akrab disapa Rahmat Kotim.
Meningkatkan iklim usaha
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kotawaringin Timur Susilo mengapresiasi ide Bupati Halikinnor dalam menghadirkan Terowongan Nur Mentaya yang diyakini akan membawa banyak dampak positif bagi daerah dan masyarakat.
"Ini terobosan yang bagus. Saya selaku Ketua Kadin Kotim sangat mengapresiasi dan mendukung kebijakan bupati yang selama ini juga mendukung Kadin Kotim," kata Susilo.
Terowongan Nur Mentaya membawa wajah baru pada pintu masuk ke Kotawaringin Timur, khususnya dari arah dari Palangka Raya Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah. Terowongan Nur Mentaya membuat jalan utama semakin rapi, terang, dan makin indah.
Kadin memahami bahwa setiap daerah yang berbenah diri pasti memerlukan biaya tinggi. Namun biaya tinggi tersebut akan banyak membawa manfaat yang dihasilkan dengan baik.
Susilo mengaku menyaksikan sendiri banyaknya apresiasi masyarakat terhadap kehadiran Terowongan Nur Mentaya. Warga berjalan-jalan santai menikmati suasana malam di kawasan itu sehingga akan tercipta iklim usaha yang sangat bagus, khususnya bagi pelaku UMKM.
"Kesempatan ini wajib dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Pemkab bisa memberikan ruang dan tempat khusus untuk kuliner yang tertata rapi. Itu bisa dibuat di sepanjang jalan yang tidak mengganggu aktivitas jalan raya," demikian Susilo.
Perlu penataan
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Dadang Siswanto mengapresiasi terobosan Bupati Halikinnor dalam membuat terowongan yang bikin pengunjungnya bermandi cahaya itu.
Terlepas dari sejumlah kekurangan, wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau ini menilai secara nyata terobosan ini mulai menunjukkan dampak positif bagi masyarakat.
Terowongan itu dapat menjadi ikon baru yang menjadi daya tarik tersendiri bahwa Kotawaringin Timur sangat layak untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Tengah.
Ketua Fraksi PAN ini juga menilai dari sisi ekonomi yang juga terlihat. Sejak diresmikan pada Sabtu (10-12), roda perekonomian bergerak, bahkan melaju cepat terutama UMKM dan kuliner-kulinernya.
Akan tetapi, pengawasan juga perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan pengunjung, seperti adannya balapan liar, tindak pidana, dan lainnya.
"Saya berharap program pemerintah ini menciptakan multiplier effect (dampak pengganda) lebih sehingga konkretnya pada tahun-tahun mendatang bisa dibikin tempat khusus. Perlu ditata secara apik sehingga masyarakat Sampit dan dari luar daerah semakin tertarik berkunjung ke Terowongan Nur Mentaya," ujar Dadang Siswanto.
Bupati Halikinnor mengajak masyarakat turut menjaga Terowongan Nur Mentaya agar lampu-lampu dan peranti pendukung lainnya tidak sampai rusak atau hilang. Dengan begitu keindahan terowongan cahaya itu bisa terus dinikmati dan manfaatnya dirasakan masyarakat luas.
Keberadaan Markas Polsek Baamang di kawasan tersebut diharapkan dapat membantu menciptakan keamanan sehingga situasi selalu kondusif. Pihaknya juga berencana membangun posko satuan polisi pamong praja yang nantinya secara khusus berjaga dan mengawasi keadaan di kawasan Terowongan Nur Mentaya.
"Untuk penataan, juga akan menjadi perhatian. Tujuannya supaya tertib, arus lalu lintas juga lancar. Semakin banyak jumlah pengunjung, maka harapannya juga akan membawa dampak positif terhadap kegiatan ekonomi di kawasan ini," katanya.
Lampu-lampu terowongan itu kini tidak saja menebar kegembiraan warga, tapi juga mulai menerangi masa depan para pelaku usaha.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022