Dikenal sebagai pertemuan ke-15 Konferensi Para Pihak (COP) Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati, gelaran itu ditutup setelah negosiasi selama hampir dua pekan dengan pengadopsian Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal untuk mencegah hilangnya keanekaragaman hayati.
China secara aktif memandu implementasi tujuan dan target dalam kerangka kerja itu dan memastikan bahwa sejumlah keputusan yang relevan diterapkan sepenuhnya, kata Huang dalam konferensi pers di Montreal.
Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, China akan menghormati tugas dan kewajibannya dalam kerangka kerja tersebut, tambah Huang.
China akan terus memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang sesuai dengan kapasitasnya.
Huang menyatakan China merupakan penyumbang terbesar dalam mekanisme pendanaan Fasilitas Lingkungan Global (Global Environment Facility) Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati di antara negara-negara berkembang lain.
Selain dukungan pendanaan, China juga menyediakan dukungan teknis dan pelatihan bagi negara-negara berkembang lain dalam bidang perlindungan keanekaragaman hayati di bawah kerangka kerja sama Selatan-Selatan.
Sebagai pemegang kursi kepresidenan COP15, China menggelar bagian pertama pertemuan itu di Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan, China, pada 2021.
Bagian kedua COP15 yang digelar di Montreal, Kanada, melanjutkan tema Ecological Civilization: Building a Shared Future for All Life on Earth.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022