Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta memiliki tambahan armada baru untuk mendukung penanganan kebakaran lebih cepat, yaitu dua unit sepeda motor pemadam kebakaran yang diberi nama Si Cakra atau sigap cepat atasi kebakaran.

“Penambahan sarana dan prasarana untuk penanganan kebakaran terus kami lakukan, termasuk pilihan sepeda motor untuk penanganan kebakaran dengan waktu respon yang diharapkan lebih cepat,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di Yogyakarta, Rabu.

Guna mendukung fungsi untuk melakukan penanganan kebakaran lebih cepat, sepeda motor tersebut dilengkapi dua tabung pemadam busa dengan kapasitas 25 liter serta dilengkapi alat pemadam api ringan untuk pemadaman.

Sepeda motor tersebut rencananya akan ditempatkan, masing-masing di Mako Induk Balai Kota Yogyakarta dan di pos Kyai Mojo.

Selain sepeda motor, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan juga akan menambah mobil pemadam kebakaran dengan kapasitas 3.000 liter serta tambahan 30 unit alat pelindung diri berupa pakaian tahan panas dan alat pelindung untuk evakuasi sarang tawon. Pengadaan sarana prasarana dilakukan melalui APBD Perubahan 2022.

Baca juga: Yogyakarta dorong pemilik gedung tingkatkan sistem proteksi kebakaran

Baca juga: Potensi kebakaran meningkat saat kemarau, Damkar Yogyakarta siaga

Selain tambahan peralatan untuk petugas pemadam kebakaran, juga ada tambahan sarana prasarana untuk relawan kebakaran berupa pompa portabel yang dibagikan ke delapan kampung.

Pompa tersebut diharapkan dapat mendukung upaya awal penanganan kebakaran di wilayah sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sehingga potensi korban tidak meluas.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan, penambahan sarana dan prasarana pemadam kebakaran diharapkan dapat mempercepat upaya penanganan.

“Upaya penanganan kebakaran bisa dilakukan lebih optimal. Khusus untuk sepeda motor, diharapkan dapat menjangkau penanganan kebakaran khususnya di permukiman padat warga yang berada di gang-gang kecil dan sulit dijangkau armada yang lebih besar,” katanya.

Ia berharap, tambahan sarana dan prasarana penanganan kebakaran tersebut harus dirawat dengan baik sehingga berfungsi optimal karena penanganan kebakaran dan penyelamatan membutuhkan waktu respon yang cepat.

Baca juga: Yogyakarta bentuk satuan relawan kebakaran di kelurahan

Baca juga: Seluruh RW di Yogyakarta miliki alat pemadam api ringan

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022