"Wilayah Kualin di Timor Tengah Selatan menjadi satu-satunya wilayah di NTT yang masih mengalami HTH selama 21-30 hari atau kategori panjang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT Rahmatulloh Adji di Kupang, Rabu.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan hasil pemantauan HTH berturut-turut pada Dasarian II Desember 2022 di wilayah NTT.
Baca juga: BMKG beri peringatan dini bibit siklon tropis muncul di Laut Timor NTT
Pada umumnya, kata dia, wilayah NTT mengalami HTH dengan kategori pendek (1-5 hari). Wilayah Tawui di Kabupaten Sumba Timur mengalami HTH kategori menengah (11-20 hari).
Sedangkan wilayah Kualin di Timor Tengah Selatan mengalami HTH panjang sehingga perlu diwaspadai masyarakat terutama petani ketika memulai aktivitas menanam tanaman pertanian.
Curah hujan yang dialami wilayah setempat, kata dia, tidak berarti sudah memasuki musim hujan, tetapi masih dalam masa peralihan musim kemarau ke musim hujan.
Baca juga: BMKG imbau petani NTT cermati curah hujan sebelum menanam
"Kondisi cuaca ini perlu dicermati secara baik terutama para petani untuk menentukan aktivitas menanam pada saat yang tepat agar tidak gagal tanam," katanya.
Meskipun daerah yang belum memasuki awal musim hujan sudah diguyur hujan, kata Adji, bisa saja memiliki curah hujan rendah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan berdasarkan analisis curah hujan pada Dasarian II Desember, wilayah NTT pada umumnya mengalami curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter).
Baca juga: BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem saat Natal dan Tahun Baru
Sebagian kecil wilayah yang tersebar di berbagai daerah mengalami curah hujan rendah (0-50 mili meter), sedangkan sebagian kecil Kabupaten Malaka mengalami curah hujan tinggi (150-300 mili meter) serta sangat tinggi (lebih dari 300 mili meter).
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022