Dukungan APBN sangat luar biasa bagi berbagai BUMN dan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk pembangunan infrastruktur di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi pembiayaan investasi telah mencapai Rp82,05 triliun per 14 Desember 2022 atau 61,4 persen dari target, yang terutama diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Dukungan APBN sangat luar biasa bagi berbagai BUMN dan kegiatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk pembangunan infrastruktur di Indonesia," ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers "APBN KITA Desember 2022" secara daring di Jakarta, Selasa.

Realisasi pembiayaan investasi tersebut terdiri dari PT Adhi Karya sebesar Rp1,98 triliun, PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Rp5 triliun, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Rp2 triliun, Pooling Fund Bencana (PFB) Rp3 triliun, serta Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) Rp20 triliun.

Selanjutnya, kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp28,84 triliun, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp19,1 triliun, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Rp1 triliun, dan penjaminan Rp1,13 triliun.

Berkat pembiayaan investasi yang telah diberikan pemerintah, ia mengungkapkan berbagai BUMN dan lembaga telah memberikan hasil yang signifikan, salah satunya LMAN, yakni berupa pengadaan lahan seluas 4.744 hektar (ha) per 9 Desember 2022 untuk proyek jalan tol, bendungan, kereta api, pelabuhan, irigasi, air baku dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) senilai Rp12,8 triliun.

Dengan begitu, total pendanaan lahan LMAN sepanjang tahun 2016-2022 adalah sebesar Rp102,4 triliun untuk 105 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan luas lahan 26.201 ha, dimana 85 persennya adalah sektor jalan tol.

Kemudian PT SMF per 14 Desember 2022 telah mendukung penyediaan 144.211 unit rumah bagi masayrakat berpendapatan rendah (MBR) pada porsi 25 persen senilai Rp5,34 triliun. Total realisasi penyaluran SMF untuk Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2018-2022 adalah sebanyak 403.851 unit rumah senilai Rp14,38 triliun.

Menkeu melanjutkan, LPDP telah menetapkan sebanyak 40.004 penerima beasiswa di tahun 2022 sehingga total penetapan sejak tahun 2013 adalah 139.592 penerima beasiswa. Sementara penetapan proyek riset tahun 2022 sebanyak 204 proyek senilai Rp222 miliar, sehingga totalnya sejak 2013 1.872 proyek senilai Rp1,63 triliun.

Untuk LDKPI, melalui pembiayaan investasi lembaga tersebut telah memberikan bantuan hibah kemanusiaan kepada Palang Merah Ukraina sebesar Rp3,58 miliar pada September 2022 dan sinergi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam meningkatkan program ekspor nasional.

Hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing di kawasan Asia dan Afrika untuk bantuan kemanusiaan dan penanganan COvID-19 sebesar Rp35,6 miliar sampai dengan 30 November 2022.

Lalu pembiayaan investasi FLPP diberikan kepada PT Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dimana per 14 Desember 2022 FLPP membiayai penyediaan 214.166 unit rumah bagi MBR senilai Rp23,8 triliun. Akumulasi rumah FLPP tahun 2010-2022 sebanyak 1.157.745 unit senilai Rp99 triliun.

Di luar realisasi pembiayaan investasi tersebut, dirinya mengatakan pemerintah juga baru saja mencairkan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Garuda Indonesia sebesar Rp7,5 triliun pada 20 Desember 2022 untuk memperkuat struktur permodalan sehingga dapat meningkatkan daya saing Garuda.

"Kami berharap Garuda bisa menjadi maskapai penerbangan yang sehat dengan berbagai langkah restrukturisasi dan penyehatan sehingga bisa bertahan dan berkembang karena menjadi salah satu yang mendukung mobilitas masyarakat Indonesia," tuturnya.


Baca juga: PT SMI sediakan skema pembiayaan dan investasi dukung transisi energi
Baca juga: Kementerian Investasi terbitkan hampir 2,5 juta NIB hingga Oktober
Baca juga: Sri Mulyani: Klaster infrastruktur dominasi pembiayaan investasi 2023

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022