Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (19/12) menyerukan aksi iklim dan mengumumkan bahwa dirinya akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ambisi Iklim (Climate Ambition Summit) untuk mendorongnya.

"Perubahan iklim merupakan persoalan lainnya di mana kabar baik sulit ditemukan. Kita masih bergerak ke arah yang salah," katanya dalam sebuah konferensi pers akhir tahun di kantor pusat PBB di New York.

Kesenjangan emisi global semakin besar. Target 1,5 derajat sulit dicapai. Rencana iklim nasional banyak gagal, ujarnya memperingatkan.

"Namun, kita tidak akan mundur. Kita terus berjuang untuk membantu negara-negara berkembang beralih dari batu bara dan mempercepat revolusi energi terbarukan," tuturnya.

Tahun ini, Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnerships) bernilai miliaran dolar diluncurkan dengan Indonesia, Afrika Selatan, dan pekan lalu, Vietnam.

"Kita terus berjuang untuk memulihkan kepercayaan antara Utara dan Selatan. Tahun ini, COP27 memberikan jalur terobosan untuk isu kerugian dan kerusakan yang telah lama tidak mencapai kemajuan.

"Kita terus berjuang untuk mengakhiri praktik greenwashing. Tahun ini, kelompok pakar tingkat tinggi kita meluncurkan panduan 'cara' tentang implementasi janji nol emisi karbon (net zero emissions) yang kredibel untuk bisnis, investor, kota, dan daerah.

"Kita terus berjuang untuk memastikan rencana perlindungan bagi umat manusia dalam menghadapi memburuknya bencana iklim dan ekosistem alam. Tahun ini, kita meluncurkan rencana aksi untuk melindungi semua orang di dunia dengan sistem peringatan dini dalam lima tahun," ungkapnya.

Ke depannya, kata Guterres, ia akan terus mendorong Pakta Solidaritas Iklim, dengan semua penghasil emisi besar harus melakukan upaya ekstra untuk mengurangi emisi dekade ini sejalan dengan target 1,5 derajat dan memastikan dukungan bagi mereka yang membutuhkannya. Tanpa pakta semacam itu, target 1,5 derajat akan segera lenyap, tambah dia.

"Saya sampaikan apa adanya mengenai keharusan bagi kita semua untuk menghadapi ancaman eksistensial ini. Dan saya tidak akan menyerah," kata Guterres.

Guterres mengumumkan bahwa dirinya akan mengadakan KTT Ambisi Iklim pada September 2023.

"Saya menyerukan kepada semua pemimpin untuk mengambil langkah, mulai dari pemerintah, bisnis, kota dan daerah, masyarakat sipil dan keuangan. Mereka harus datang dengan aksi iklim yang baru, nyata, dan kredibel untuk mempercepat laju perubahan. Undangan ini terbuka. Namun, ada biaya masuk dan biaya masuknya tidak bisa dinegosiasikan. Aksi iklim yang kredibel, serius, dan baru serta solusi berbasis alam yang akan menghadirkan perubahan nyata dan respons terhadap urgensi krisis iklim harus diluncurkan."

Ini akan menjadi KTT tanpa basa-basi, tanpa pengecualian, tanpa kompromi. Tidak akan ada tempat bagi para perusak, pelaku greenwashing, pelempar kesalahan, atau praktik mengemas ulang pengumuman tahun-tahun sebelumnya, ungkap Guterres.


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022