Koordinator Bidang Komunikasi Srikandi BUMN Nina Kurnia Dewi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa program Respectful Workplace Policy merupakan salah satu kebijakan dari hasil riset yang dilakukan Srikandi BUMN.
"Program yang dijalankan Srikandi BUMN saat ini, adalah mendorong implementasi program Respectful Workplace Policy," kata Nina, yang juga merupakan Direktur Keuangan, MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA itu.
Nina menjelaskan kebijakan tersebut telah diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2022. Kebijakan tersebut, selaras dengan AKHLAK yang merupakan komitmen dari BUMN.
Baca juga: Dirut berharap Srikandi Perhutani Group lahirkan pemimpin tangguh
Baca juga: Srikandi BUMN salurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Cianjur
Menurutnya, perempuan memiliki banyak peran dalam penerapan kebijakan program Respectful Workplace Policy tersebut. Kebijakan itu, mengatur tentang lingkungan kerja yang aman, menghargai, serta melindungi harkat dan martabat manusia.
"Kita (perempuan) banyak berperan di sini (dalam program tersebut)," ujarnya.
Ia menambahkan, Srikandi BUMN juga telah melakukan kajian komprehensif terkait kebijakan yang inklusif untuk perempuan bekerja di BUMN. Srikandi BUMN juga telah melakukan kerja sama dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan pendidikan dan pengembangan kepemimpinan perempuan.
"Selain itu juga terkait kesejahteraan dan kesehatan, agar dapat menyeimbangkan peran sebagai pekerja dan juga sebagai ibu dalam keluarga," ujarnya.
Beberapa bidang yang menjadi fokus perhatian Srikandi BUMN, lanjutnya, adalah kajian dan pendampingan perempuan, pendidikan dan pengembangan, kesehatan serta kesejahteraan perempuan, komunikasi dan kerja sama serta sosial masyarakat.
Dalam kesempatan itu, juga diluncurkan komunitas perempuan Srikandi Perhutani Group yang memiliki visi menjadi mitra perusahaan dalam mengembangkan perempuan berdaya saing dan bermanfaat bagi Perhutani, masyarakat dan negara.
Srikandi Perhutani Group, lanjutnya, diharapkan juga bisa terus meningkatkan kualitas serta kompetensi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain itu, juga berkontribusi aktif sebagai agen perubahan dan mencapai target keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan di BUMN.
"Kita tidak disediakan karpet merah, namun, ada ketentuan dan syarat berlaku. Jadi kita memang harus memenuhi semua kompetensi yang diperlukan untuk bisa memimpin dalam organisasi atau perusahaan," ujarnya.*
Baca juga: Srikandi BRI dan BUMN bantu percepat pemulihan korban gempa Cianjur
Baca juga: Liza Thohir ajak Srikandi BUMN dan FHCI bantu korban gempa Cianjur
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022