Bengaluru (ANTARA) - Saham-saham Eropa jatuh pada awal perdagangan Selasa, terhambat oleh saham real estat dan teknologi, setelah bank sentral Jepang (BoJ) mengguncang pasar global dengan perubahan kebijakan mengejutkan yang akan memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak.

Indeks STOXX 600 di seluruh kawasan turun 0,9 persen pada pukul 08.08 GMT, menyentuh level terendah sejak 10 November.

BoJ memutuskan untuk membiarkan imbal hasil obligasi 10 tahun bergerak 50 basis poin di kedua sisi target 0 persen, lebih lebar dari kisaran 25 basis poin sebelumnya, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk meringankan beberapa biaya stimulus moneter yang berkepanjangan.

Perubahan kebijakan secara luas dilihat sebagai awal dari potensi berakhirnya kebijakan moneter ultra-longgar Jepang dan muncul saat pesan hawkish dari bank-bank sentral utama lainnya pekan lalu memupus harapan akan berakhirnya pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat.

Indeks DAX Jerman turun 0,8 persen, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman menyentuh level terendah dalam lebih dari satu bulan.

Saham sektor real estat dan teknologi yang peka terhadap suku bunga memimpin penurunan pada STOXX 600, masing-masing merosot 1,9 persen dan 1,6 persen.

Sektor pertambangan juga tergelincir 1,2 persen, karena harga tembaga turun di tengah kekhawatiran tentang permintaan jangka pendek dari China setelah kasus baru COVID-19 memukul aktivitas industri negara itu.

Saham Orange turun 1,0 persen setelah grup telekomunikasi Prancis itu mengatakan wakil kepala eksekutif dan kepala keuangannya, Ramon Fernandez, akan meninggalkan perusahaan.

Baca juga: Saham Eropa dibuka lebih tinggi setelah aksi jual brutal minggu lalu

Baca juga: Saham Eropa dibuka jatuh karena kehati-hatian jelang keputusan Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022