Jakarta (ANTARA) - Head of Macroeconomic & Financial Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan mencapai lebih dari 5 persen secara tahunan pada 2023.

"Overall di tahun 2023 pertumbuhan ekonomi masih akan resilien, bisa tumbuh di sekitar 5 persen didukung oleh berbagai faktor seperti konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah yang lebih produktif," katanya dalam Mandiri Economic Outlook Kuartal IV 2022 yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Ia juga memperkirakan inflasi akan lanjut menurun pada 2023 sebagaimana tampak dari inflasi secara tahunan pada November 2022 yang sebesar 5,4 persen atau lebih rendah dari perkiraan yang sebesar 6,3 persen, dan diperkirakan inflasi akan mencapai sekitar 5,4 sampai 5,6 persen di akhir 2022.

Penurunan inflasi yang berlanjut pada 2023 diperkirakan akan membuat konsumsi masyarakat kelas menengah tetap terjaga sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Faktor penopang pertumbuhan ekonomi lain pada 2023 adalah investasi yang menjadi game changer. Kalau dilihat, ada fakta yang cukup menarik bahwa pertumbuhan terdapat peluang pertumbuhan investasi dari semakin meningkatkan investasi basic metal," imbuhnya.

Upaya pemerintah melakukan hilirisasi sumber daya alam membuat sumbangan investasi basic metal meningkat signifikan hingga mencapai 25 persen pada 2022 dari sebelumnya 9 persen pada 2021.

Sementara itu, dengan realisasi belanja pemerintah yang baru mencapai sekitar 76 persen pada Oktober 2022 karena normalisasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), belanja pemerintah pada 2023 pun diperkirakan akan bertumbuh lebih tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Memang akan ada penyesuaian belanja PEN karena kasus COVID-19 mengalami penurunan, tapi pemerintah juga akan memulai mendorong belanja di sektor produktif seperti infrastruktur dengan berbagai proyek yang diharapkan menjadi bantalan perekonomian menghadapi risiko ekonomi global," ucapnya.

Baca juga: Ekonom: APBN 2023 harus tunjukkan kemampuan belanja yang lebih baik

Baca juga: ICAEW: RI akan tetap kuat di tengah kemungkinan resesi global

Baca juga: Bank Dunia prediksi ekonomi RI 2022 tumbuh 5,2 persen

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022