Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla meminta Baitul Maal wa Tamwil (BMT) agar memperkuat kerjasama pengembangan institusi tersebut dengan perbankan syariah karena pengelolaan BMT berdasarkan syariah. Hal itu diungkapkan Dirut Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk), Prof Dr Amin Azis, seusai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat. Menurut Amin, Wapres mengharapkan agar pada tahun 2010, target pengembangan BMT sebanyak 10 ribu BMT dapat tercapai. Saat ini BMT yang ada baru mencapai 3.000 unit. Wapres, kata Amin, mengharapkan Pinbuk, Asosiasi BMT se-Indonesia serta Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berupaya keras merealisasikan target tersebut. "Wapres juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas, kapasitas kelembagaan, sumber daya alam dan teknologi BMT," kata Amin. BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang dibentuk masyarakat dan memberi pembiayaan kredit pada usaha mikro. Amin menyebutkan bahwa BMT itu beragam dari sisi aset, yakni ada yang besar dan kecil. "Di antaranya ada yang mencapai aset sampai Rp30 miliar. Tetapi ada pula yang asetnya yang sebesar Rp100 juta," katanya. Dari 3000 BMT yang ada, katanya, diperkirakan total asetnya senilai Rp2 triliun dengan perputaran dana mencapai Rp1,8 triliun. Sementara itu, Ketua Asosiasi BMT se-Indonesia (Absindo), Aries Mufti, mengatakan target ke depan yang akan dicapai secara bertahap itu adalah mewujudkan setiap desa memiliki satu BMT dan saat ini diperkirakan ada 67.700 desa di seluruh Indonesia. Pada tahap awal di tahun 2010 ditargetkan terwujud 10 ribu unit BMT. Ia menyebut prospek pengembangan BMT cukup besar, mengingat lembaga BUMN atau perusahaan swasta lainnya pada umumnya memiliki kerjasama untuk memberdayakan ekonomi masyarakat bawah dan hal itu membutuhkan lembaga keuangan mikro seperti BMT untuk bekerjasama. (*)
Copyright © ANTARA 2006