"Kami sudah memprediksi kemungkinan kepadatan itu mulai tanggal 23 (Desember), katakanlah mudik balik, yaitu 26 (Desember) sudah balik, itu akan terjadi kepadatan," kata Aries ketika menyampaikan paparannya dalam acara Kesiapan Infrastruktur dan Protokol Kesehatan Natal dan Tahun Baru, seperti dipantau di kanal YouTube FMB9ID_IKP di Jakarta, Senin.
Aries melanjutkan kepadatan tahap dua diprediksi mulai 30 Desember 2022 ampai 2 Januari 2023. Menurut dia, terdapat dua puncak kepadatan karena libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 merupakan dua segmen yang berbeda.
"Tidak ada libur panjang," tambahnya.
Baca juga: Anggota DPR minta Korlantas Polri jaga kelancaran akhir tahun
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang ingin menghindari kepadatan lalu lintas untuk tidak melakukan perjalanan pada tanggal-tanggal tersebut. Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada tanggal tersebut, Aries mengimbau untuk menyiapkan diri dengan lebih baik.
"Contohnya, banyak permasalahan itu terjadi kepadatan karena hal-hal sepele, seperti BBM (bahan bakar minyak) habis, kendaraan rusak, atau kartu tol yang tidak terisi dengan cukup; itu menjadi masalah," jelasnya.
Aries menambahkan penerapan lawan arus atau contraflow juga akan diberlakukan berdasarkan data perhitungan kendaraan Jasa Marga.
"Jadi, bukan pada saat terjadi kemacetan baru dilaksanakan penutupan," imbuhnya.
Apabila kepadatan melebihi 5.000 unit kendaraan, maka polisi akan memberlakukan lawan arus. Kemudian, ketika kepadatan lebih dari 6.000 kendaraan, maka kepolisian akan melaksanakan satu arah atau one way.
"Itu perbaikan dari hasil evaluasi kekurangan yang terjadi pada saat Lebaran kemarin," ujar Aries.
Baca juga: Korlantas libatkan sekitar 100 ribu Polri amankan Natal-Tahun Baru
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022