Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan penanganan sebanyak 52 pohon tumbang akibat hujan deras, hujan es, disertai angin kencang pada Sabtu (10/12), sudah masuk tahap pembersihan.
"Ini pertama dalam sejarah di Mataram sehari ada 52 pohon tumbang pada Sabtu (10/12) dipicu hujan deras, hujan es, dan disertai angin kencang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Senin.
Menurut dia, sebanyak 52 pohon tumbang tersebut rata-rata terjadi pada jalur dua di enam kecamatan, sedangkan di jalan-jalan protokol relatif aman karena sebelumnya sudah dilakukan pemangkasan.
"Sebanyak 52 pohon tumbang itu, paling banyak di Jalan Transmigrasi yakni sebanyak 18 pohon dan di Sekarbela sebanyak 11 pohon. Sisanya menyebar di enam kecamatan," katanya.
Sejak hari itu sampai sekarang, lanjutnya, petugas DLH secara bergantian melakukan pemotongan, dan merapikan pohon tumbang yang dinilai mengganggu arus lalu lintas.
Baca juga: Angin kencang menumbangkan pepohonan di Mataram
Baca juga: Belasan pohon di Mataram tumbang akibat angin kencang
"Alhamdulillah, hari ini masuk hari ke 10 atau tahap pembersihan ranting-ranting pohon yang tersisa," katanya.
Menurut dia, rata-rata jenis pohon yang tumbang di Jalan Transmigrasi merupakan jenis pohon trembesi yang batangnya mudah patah. Karenanya, saat melakukan pemotongan, sisa-sisa potongan diberikan kepada masyarakat yang mau.
"Jika tidak ada, potongan pohon tumbang kita kumpulkan di kantor sedangkan daun-daunnya kita buat jadi pupuk organik," katanya.
Kemal mengakui, Jalan Transmigrasi belum terkena jadwal pemangkasan sehingga beban pohon dengan batang dan daun yang lebat serta angin kencang menjadi faktor penyebab pohon tumbang.
"Kegiatan pemangkasan kemarin (18/12) baru sampai di jalan-jalan protokol, serta di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sudirman yang menjadi kawasan rawan pohon tumbang. Tapi Alhamdulillah, kemarin tidak ada yang tumbang," katanya.
Baca juga: Enam warga Mataram terluka akibat pohon tumbang
Baca juga: Disperkim: Angin kencang 23 pohon tumbang dalam sehari
Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022