Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menjadikan hasil survei mengenai kepuasan jamaah terhadap pelayanan haji tahun 2022 sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas pelayanan pada penyelenggaraan pelayanan ibadah haji tahun berikutnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, berdasarkan hasil survei indeks kepuasan jamaah terhadap pelayanan ibadah haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi naik 4,54 poin menjadi 90,45 dari 85,91 pada 2019.

"Capaian ini menggembirakan, tapi juga menjadi tugas berat bagi Kementerian Agama dan stakeholders (para pemangku kepentingan) terkait untuk bisa mempertahankannya. Apalagi, kuota jemaah haji Indonesia tahun 2023 kita harapkan sudah kembali normal," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin.

Menteri Agama akan memperhatikan masukan dari jamaah serta BPS untuk memperbaiki pelayanan haji pada tahun berikutnya.

​​​​​​​Ia mengatakan bahwa peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya antara lain akan dilakukan dalam pelaksanaan bimbingan ibadah bagi jamaah haji.

Menurut dia, pemerintah berencana menyiapkan penyelenggaraan pelayanan lebih dini agar jamaah bisa mendapat pelayanan ibadah optimal.

"Kami mengagendakan rekrutmen petugas bimbingan ibadah dilakukan lebih dini agar mereka juga bisa segera memberikan pendampingan dan bimbingan manasik kepada jamaah haji 2023," katanya.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan bahwa secara keseluruhan pelayanan ibadah haji tahun 2022 dinilai sangat memuaskan berdasarkan hasil survei mengenai kepuasan jamaah terhadap pelayanan-pelayanan yang disediakan bagi jamaah haji Indonesia.​​​​​

Baca juga:
BPS: Pelayanan haji 2022 dinilai sangat memuaskan
Pameran haji dan umrah terbesar pascapandemi digelar akhir Desember

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022