Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Marwah Daud Ibrahim, meminta semua pihak untuk menghentikan saling tuding dan curiga karena tidak puas dengan hasil Pemilu 2004 dan kemudian menggerakkan massa buruh. Kalau ada indikasi seperti itu, buktikan bahwa itu ada dan harus diselesaikan. Kalau memang tidak ada juga harus dibuktikan," katanya ketika mendampingi Dirut Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil, HM Amien Azis, menemui Wapres Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat. Bangsa ini sudah waktunya untuk berpikir jernih dan tidak lagi saling tuding seperti itu. Ia meminta agar polemik yang ada segera dihentikan dan semua pihak sebaiknya fokus pada penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi bangsa. Marwah menilai saling tuding yang terjadi itu telah membuat kondisi tidak produktif. Menurut dia, aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh itu antara lain disebabkan karena buruh merasa kepentingannya tidak terpenuhi dan pengusaha juga merasa iklim usahanya tidak kondusif. Karena itu, dia kembali mengajak agar pengusaha dan buruh bisa berpikir sehat untuk menggerakkan perekonomian bangsa. "Jadi bukan hanya pemerintah, tetapi kita semua. Mari kita ambil titik strategisnya bahwa bangsa ini harus bangkit," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006