Pangkalpinang (ANTARA) - Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) akan membangun 50 unit rumah tahan gempa di Cianjur, Provinsi Jawa Barat, sebagai bentuk realisasi dari program bidang tanggap bencana IA-ITB.
"Kami rencananya akan membangun rumah tahan gempa pada Januari 2023," kata Ketua Umum IA ITB Gembong Primadjaja saat membuka Rakernas KLB IA-ITB 2022 di Pangkalpinang, Bangka Belitung Sabtu.
Ia mengatakan IA ITB sekarang sedang melaksanakan persiapan membangun rumah tahan gempa untuk membantu korban bencana gempa bumi di Cianjur.
"Tidak hanya rumah tahan gempa, tetapi juga membangun lebih dari 30 tenda darurat di Cianjur," ujarnya.
Menurut dia saat ini, pihaknya sedang mengkoordinasikan terkait lokasi yang tepat untuk mendirikan bangunan rumah tahan gempa ini. Rumah tahan gempa didesain dengan bisa dipindah-pindah namun tetap terlihat seperti rumah biasa.
"Apabila bencana sudah berakhir mungkin rumah ini bisa dijadikan puskesmas, mushola, dan bangunan-bangunan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, IA ITB juga menghadirkan software untuk menganalisa kerusakan secara lebih mendetail dan tiga dimensi serta menganalisa daerah-daerah yang rawan bencana susulan," katanya.
"Software ini merupakan buatan alumni ITB, semoga pemerintah bisa memanfaatkan ini untuk menetapkan rotasi dan lokasi serta mengurangi biaya survei," katanya. *
Baca juga: Pemprov dan BUMD DKI salurkan bantuan senilai Rp300 juta ke Cianjur
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Cianjur benahi permukiman terdampak gempa
Pewarta: Aprionis
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022