Jakarta (ANTARA) - Kreator konten edutainment “DOMIKADO” Ryan Adriandhy mengaku bahwa dirinya merasa cukup tertantang untuk dapat membuatkan tontonan yang menarik dan mengedukasi untuk anak-anak.
“Ketika disampaikan ada opportunity bikin ini, aku merasa sengat tertantang. Karena aku punya kepercayaan bahwa konten untuk anak itu kadang masih dianggap mudah untuk dibuat,” kata Ryan saat dijumpai di kantor Visinema, Jakarta Selatan, Jumat (16/12).
Baca juga: Visinema rilis episode perdana "DOMIKADO" hari ini
“Misal kita melihat sebuah konten buat anak, biasanya komennya ‘Bagus banget ya. Padahal cuma buat bocah’. Nah itu mengusik aku. Padahal konten bagus buat anak siapa lagi yang buat kalau bukan orang dewasa?” tambahnya.
Tak hanya itu, Ryan juga menantang dirinya sendiri bersama Anggia Kharisma untuk bersama-sama membuat karakter yang dapat disukai anak-anak. Akhirnya, mereka pun memutuskan karakter di “DOMIKADO” adalah hewan.
“Aku juga menantang diriku sendiri dan Teh Anggia, gimana cara kita agar anak-anak bisa empati terhadap sesuatu yang dia lihat di layar tapi bentuknya tidak seperti dia (manusia),” jelas Ryan.
"Sehingga kita decide, karakternya bukan manusia. Jadi gimana caranya dengan karakter ini, kita berharap anak-anak yang nonton bisa relate walaupun secara visual beda sama mereka,” imbuhnya.
Dalam serial tersebut, terdapat enam karakter utama yakni Odi, Cis-Cis, Bea, Beo, Astrobek dan Cricket. Namun, Ryan memaparkan bahwa akan ada 15 karakter yang akan hadir di episode-episode “DOMIKADO” yang akan datang.
Baca juga: Bioskop Online hadirkan program Nostalgia Film Terbaik
“Sebenarnya ada 15 karakter. Di sana ada juga hewan laut atau makhluk yang tidak bisa didefinisikan. Jadi sabar saja. Nanti akan muncul juga karakter lain,” papar Ryan.
Di sisi lain, Anggia selaku kreator “DOMIKADO” juga menjelaskan bahwa terdapat alasan mengapa dirinya memilih hewan bebek, beo nias, burung gereja, anjing dan kucing sebagai karakter di serial tersebut.
Menurut Anggia, hewan-hewan tersebut merupakan hewan yang paling dekat dengan anak-anak dan sering diperkenalkan sehari-hari oleh orang tua.
“Kita bikin ini karena mau punya kedekatan (dengan anak). Binatang apa sih yang pertama kali suka dikenalin oleh orang tua. Salah satunya kan burung dan kucing,” ujar Anggia.
“Selain itu kita juga sering dikasih doktrin kalau kucing dan anjing selalu bertengkar. Di Domikado, mereka saling mengisi dan membantu. Makanya di sini kita berbicara tentang ketidak idealan, juga kita merayakan sebuah perbedaan,” tutupnya.
Baca juga: Domikado rilis lagu "Tangga Nada" untuk sarana "edutainment" anak
Baca juga: "Domikado" hadir di Festival Dongeng Internasional Indonesia 2022
Baca juga: Visinema buat film animasi layar lebar pertama berjudul "Jumbo"
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022