Jakarta (ANTARA) - Sinisa Mihajlovic meninggal dunia dalam usia 53 tahun pada Jumat setelah leukemia akhirnya mengalahkan sosok karismatik dan kontroversial yang merupakan salah satu pemain terkenal dalam masa keemasan Serie A.
Bek asal Serbia yang tangguh dan spesialis pengambil bola mati ini meninggal dunia di Roma setelah menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di Italia di mana ia dihormati karena permainannya dan dicerca karena persahabatannya dengan panglima perang nasionalis Serbia yang terkenal, Arkan.
Istrinya Arianna dan kelima anaknya meratapi "kematian yang tidak adil dan dini" sang suami yang bermain untuk banyak klub di Italia dan pernah tampil dalam Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Yugoslavia.
Baca juga: Pelatih Bologna Mihajlovic umumkan pertarungan melawan Leukaemia
Dia kemudian menjadi pelatih yang sebagian besar di Serie A dan terakhir melatih Bologna sampai didiagnosis menderita leukemia sebelum musim 2019-2020.
Karir kepelatihannya kurang menonjol dibandingkan dengan yang dicapainya saat menjadi pemain Serie A di mana dia mempersembahkan gelar kepada Lazio dan Inter Milan dan merupakan pemain terkemuka ketika liga Italia dianggap sebagai liga terkuat di dunia.
Mihajlovic pindah ke Roma pada 1992 dari Red Star Belgrade untuk menjuarai Piala Eropa, tetapi dia lebih dikenal sebagai pemain Lazio.
Dia memenangkan gelar Serie A, dua Piala Italia dan Piala Winners dalam masa enam tahunnya di Roma dan abadi menjadi pahlawan pendukung Lazio.
Baca juga: AC Milan resmi pecat pelatih Sinisa Mihajlovic
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Mihajlovic kembali melatih Bologna
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022