Kementan memiliki jejaring dengan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan investasi terkait komoditas yang cocok dikembangkan di Sulbar.
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak investor Korea mengelola hasil perkebunan hortikultura Sulbat.
"Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto akan mengajak investor Korea berinvestasi mengembangkan dan mengelola hasil perkebunan hortikultura di Sulbar," kata Akmal Malik, di Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, Kementan telah memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulbar atas upaya terus membangun koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah pusat dalam membangun sektor pertanian dan perkebunan.
"Kementan memiliki jejaring dengan Korea untuk berinvestasi dan mengembangkan investasi terkait komoditas yang cocok dikembangkan di Sulbar," katanya.
Menurut dia, Sulbar memiliki kekayaan potensi yang bisa dikembangkan di sektor perkebunan, namun belum sepenuhnya terkelola dengan baik.
Pemerintah Provinsi Sulbar membangun kolaborasi dengan Kementan, katanya lagi, sehingga selain membantu meningkatkan investasi juga memberikan dukungan anggaran dan merumuskan pembangunan di sektor pertanian dan perkebunan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan ekonomi Sulbar.
"Sulbar akan menjadi daerah penyuplai keperluan pangan pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, sehingga tetap berharap bantuan pusat untuk membangun sektor pertanian dan pembangunan, selain membangun kerja sama ekonomi dengan pemerintah di Kaltim," katanya lagi.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi Sulbar juga akan memberikan dukungan kepada pemerintah pusat pada Konvensi The International Union for the Protection of New Varieties of Plants (UPOV) yang akan diikuti 76 negara di dunia, di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan negara anggota Uni Eropa.
"Organisasi UPOV untuk memberikan perlindungan benih tanaman internasional dan melindungi hak penanam varietas tanaman baru dan sistem jaminan benih tanaman secara internasional, yang mesti didukung karena akan berpengaruh pada pembangunan perkebunan Sulbar dan meningkatkan investasinya," katanya pula.
Baca juga: Kutai Timur gandeng Sulbar kembangkan kakao
Baca juga: Aset perkebunan Sulbar hasilkan Rp50 juta per tahun
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022