Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalucia mengatakan penting untuk melakukan tes genomik guna mengetahui risiko penyakit keturunan sehingga dapat melakukan upaya preventif atau pencegahan.
"Ada gen-gen yang menyebabkan penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan sebagainya. Sehingga dengan melakukan pemeriksaan genomik ini, dapat mendeteksi lebih awal risiko apa yang kita miliki dan kita bisa menghindari dengan merubah pola hidup kita," katanya melalui sambungan video saat peluncuran Nutrigenme Life di Jakarta, Jumat.
Adapun dua di antara tes genomik untuk variasi gen di bidang kesehatan ialah nutrigenomic dan farmakogenomik.
Nutrigenomik merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh.
Sedangkan farmakogenomik yaitu studi tentang peran genom dalam respons obat dan menganalisis bagaimana susunan genetik seseorang mempengaruhi respons mereka terhadap obat.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaan KALGen Innolab meluncurkan Nutrigenme Life, pemeriksaan genetik terbaru yang dapat menganalisa variasi DNA berkaitan dengan pola hidup individu.
Proses sekuensing gen dan analisanya akan dilakukan di dalam negeri sehingga KALGen Innolab menjadi laboratorium pertama yang melakukan tes nutrigenomik secara inhouse di Indonesia.
"Melalui Nutrigenme Life, pemeriksaan nutrigenomik yang dapat dikerjakan sendiri di Indonesia menggunakan platform Microarray sehingga harga menjadi lebih terjangkau dengan hasil yang lebih cepat,” ujar Presiden Direktur KALGen Innolab Yuniar Linda.
Selain itu ia menambahkan, penggunaan sampel air liur dan proses pemeriksaan yang dilakukan di Indonesia merupakan hal penting karena terkait dengan potensi penggunaan data biobank masyarakat Indonesia untuk kebutuhan riset dan pengembangan ke depannya.
Nutrigenme Life dapat menganalisis 70 gen yang ada di dalam tubuh untuk mendapatkan 55 traits yang terbagi dalam 12 panel. Hasilnya akan dituangkan dalam bentuk laporan yang terdiri dari tiga kategori yaitu pola makan (diet), olahraga, dan metabolisme nutrisi.
Kategori pola makan (diet) merupakan pemeriksaan genetik yang fokus pada risiko obesitas dengan mengetahui profil genetik terhadap nutrisi-nutrisi, seperti gula dan karbohidrat, protein, serta lemak.
Sedangkan kategori olahraga merupakan pemeriksaan genetik yang fokus pada tipe olahraga yang paling sesuai dengan tubuh pasien. Sementara kategori metabolisme nutrisi pemeriksaannya fokus pada hormon terutama insulin dan beberapa alergi makanan.
Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia DKI Jakarta (PDGKI-Jaya) dr. Ida Gunawan, MS.,SpGK(K) FINEM, Nutrigenme Life akan membantu dokter dan healthcare profesional dalam menganalisa tipe genetik individu.
"Selain itu juga membantu memberikan solusi secara personalized dan diharapkan membantu memecahkan masalah serta menjawab kebutuhan masyarakat terkait kesehatan dan healthy lifestyle secara tepat sasaran,” ujar Ida.
Pemeriksaan Nutrigenme Life dapat dilakukan melalui layanan home service dengan menghubungi Customer Relation GENME.
Baca juga: Terapi kanker berdasarkan pemetaan genomik tumor hadir di Indonesia
Baca juga: Menkes: Bali bisa menjadi lokasi pusat pengembangan riset genomik
Baca juga: Kemenkes akan formalkan pembentukan dana persiapan pandemi
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022