UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat
Klungkung, Bali (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan memperkuat movable bridge atau jembatan penghubung ponton di Dermaga Pelabuhan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Langkah itu dilakukan setelah terjadinya insiden patahnya sebagian movable bridge di Dermaga Pelabuhan Banjar Nyuh, Nusa Penida, yang diduga akibat jumlah penumpang yang banyak dalam waktu bersamaan saat akan menuju fast boat sehingga melebihi batas kekuatan jembatan.
"Kami menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa di,antaranya adalah akan melakukan penguatan movable bridge dan melakukan pembatasan jumlah debarkasi embarkasi penumpang yang melalui movable bridge," ujar Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida I Ketut Gede Sudarma dalam keterangan resminya yang diterima di Klungkung, Bali, Jumat.
Selain itu, mengingat waktu keberangkatan kapal cepat yang bersamaan di sore hari, maka setiap fast boat diminta memastikan jumlah penumpang sudah lengkap dan siap untuk berangkat agar dapat bersandar di pelabuhan untuk menaikkan penumpang dan melapor ke syahbandar.
Ia mengatakan upaya lain yang perlu dilakukan adalah dengan pemasangan railing pada tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang juga fast boat saat debarkasi dan embarkasi.
"UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat," kata dia.
Ketut menjelaskan UPP Kelas II Nusa Penida juga akan menata arus keluar masuk kendaraan yang dikoordinir oleh koperasi dan petugas keamanan adat Bali atau pecalang agar nantinya para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya.
Insiden patahnya sebagian Movable Bridge itu terjadi di Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 16.45 WITA. Saat itu, fast boat Semabu Hills mengangkut penumpang yang bertolak dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Insiden tersebut mengakibatkan 25 orang penumpang yang berada di atas Movable Bridge tercebur ke laut. Dilaporkan insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap bisa diberangkatkan saat itu juga.
Terkait insiden itu Ketut menyampaikan permohonan maaf. Ia mengajak para operator kapal dan juga penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan yang ada.
"Semua harus mengutamakan keselamatan yang bukan hanya tanggung jawab regulator dan operator kapal tetapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk para penumpang kapal," tambah dia.
Baca juga: Koster kunjungi pelabuhan sekaligus ajak warga Nusa Penida doakan G20
Baca juga: Menhub: Pelabuhan Sanur bisa tambah durasi wisatawan liburan di Bali
Baca juga: Asosiasi Fastboat Sanur naikkan tarif penyeberangan 30 persen
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022