Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama tim gabungan mengevakuasi 14 Kepala Keluarga (KK) akibat banjir dengan ketinggian air mencapai 1,6 meter yang melanda Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
"Ada dua Rukun Tetangga (RT) terdampak dengan ketinggian air 1,3 hingga 1,6 meter," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, banjir itu akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut. Pihaknya mengevakuasi 14 KK atau 59 jiwa di Musholla Al Makmuriah, Jakarta Selatan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Jumat menyebabkan genangan dan banjir di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta.
BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk mengawasi kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI.
Koordinasi juga untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
Baca juga: Luapan Kali Krukut merendam permukiman di Cilandak Timur
Dinas SDA DKI Jakarta menyiagakan sebanyak 455 pompa tetap (stasioner) dan 457 pompa keliling untuk menyedot genangan dan banjir di sejumlah titik Ibu Kota.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Ambulans Gawat Darurat (AGD) Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. BPBD juga melakukan evakuasi warga ke lokasi yang lebih aman.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Dalam keadaan darurat, Isnawa mengimbau warga untuk segera hubungi nomor telepon 112, layanan gratis dan beroperasi selama 24 jam non stop.
BMKG sebelumnya memperkirakan curah hujan tinggi terjadi periode Desember 2022 dan puncak musim hujan diperkirakan terjadi Januari-Februari 2023.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022