“Kita telah melakukan operasi bedah jantung pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pasien saat ini sudah di ICU, sudah selesai, operasi dimulai jam tujuh tadi pagi,” kata Ketua Tim Pengampu Layanan Kardiovaskuler Hananto Andriantoro dalam konferensi pers secara daring diikuti di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan RSUD Provinsi NTB sudah selayaknya pada tingkat utama, yakni melakukan tindakan bedah jantung terbuka karena NTB yang terdiri atas delapan kabupaten dan dua kota dengan total 5,2 juta warga, 1,5 persen menderita penyakit jantung koroner. Tindakan intervensi yang dilakukan RSUD Provinsi NTB juga sudah mendekati 1.000 tindakan dalam satu tahun.
“Persiapan dilakukan cukup singkat. Saya memberi apresiasi kepada tim rumah sakit yang mempersiapkan kurang dari satu tahun, baik SDM disekolahkan, kamar operasi serta ICU. Pasien satu minggu yang lalu sudah dilakukan asesmen ulang dan insyaallah besok hari akan kita operasi satu lagi,” ujarnya.
Direktur Utama RSUD Provinsi NTB Lalu Herman menuturkan jumlah kunjungan terkait dengan jantung ke RSUD itu mencapai 900-1.300 orang per tahun dengan 500 pasien memerlukan rawat inap dan 200 lainnya dirujuk berobat ke luar daerah, seperti Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta.
Baca juga: RSUD Tulungagung membuktikan sebagai rujukan bedah jantung
Melalui kesuksesan operasi pertama bedah jantung terbuka, ia berharap, RSUD Provinsi NTB menjadi rumah sakit mandiri dalam penanganan pasien penyakit jantung serta mampu memberikan pengampuan layanan kardiovaskular kepada rumah sakit-rumah sakit lainnya.
“Ini merupakan kado yang terbaik di usia Provinsi NTB yang ke-64. Semoga ke depan, Rumah Sakit Provinsi Nusa Tenggara Barat ini bisa lebih maju,” ucapnya.
Adapun RSUD Provinsi NTB provinsi ke-19 yang mampu melaksanakan operasi bedah jantung terbuka. Pencapaian tersebut sejalan dengan program Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menargetkan 34 provinsi di Indonesia mampu melakukan operasi bedah jantung terbuka pada 2027.
Menkes Budi yang turut hadir melalui sambungan video menuturkan bahwa saat ini setengah dari 514 kabupaten/kota telah bisa melakukan intervensi kateterisasi dan tentu diharapkan bisa berlanjut ke operasi bedah jantung terbuka.
“Sehingga, masyarakat kita yang terkena serangan jantung yang merupakan nomor 2 dan tingkat kematian sesudah stroke tapi nomor 1 dari beban biaya BPJS, itu bisa tertangani,” ucapnya.
Ia juga berharap, RSUD Provinsi NTB dapat terus meningkat kualitas pelayanan di bidang lain,seperti stroke, kanker, dan juga yang terkait dengan ginjal.
Baca juga: Gubernur: RSUD Soedarso siap berikan pelayanan operasi bedah jantung
Baca juga: RSD dr Soebandi Jember sukses operasi bedah jantung terbuka perdana
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022