Karawang (ANTARA News) - Hama penggerek batang atau sundep menyerang ratusan hektar tanaman padi berusia rata-rata setengah bulan di Kabupaten Karawang, Jabar, belakangan ini.
Tanaman padi hasil penanaman musim gadu MT 2006 itu berubah warna menjadi menguning sebelum akhirnya mati membusuk, demikian pemantauan Antara News di lapangan Kamis.
Sejumlah petani menyebutkan, serangan hama mematikan itu muncul di tengah tanaman padi yang tumbuh dalam kondisi mulus.
"Tanaman padi yang semula bagus, kemudian menguning dan dalam tempo dua-tiga hari beransur mati membusuk," kata Tarlin, dan beberapa petani di Kecamatan Talagasari.
Mereka mengaku telah berupaya menyelamatkan tanaman padi dengan cara penyemprotan obat (pestisida) pembasmi hama, namun serangan hama malah meluas.
Selain di Talagasari, hama sundep yang biasa "berlangganan" setiap musim tanam gadu itu juga menggasak hamparan tanaman padi di wilayah Kecamatan Lemahabang Wadas dan di Kecamatan Tirtamulya.
Para petani menyatakan khawatir tanaman padi mereka tidak tertolong, sehingga harus besiap-siap melakukan pananaman padi dua kali pada musim gadu sekarang ini.
"Apa boleh buat, kita harus menanam ulang dan harus mengeluarkan biaya lebih besar," kata Kasmun, seorang petani di Desa Kertawaluya.
Mereka menyebutkan sudah keluar biaya cukup besar mulai dari pengolahan sawah hingga penanaman padi, termasuk biaya pengadaan pestisida pembasmi hama dan pupuk.
Hama penggerek batang, menurut para petani, biasa muncul pada musim gadu, namun pada musim gadu kali ini sangat parah dan membuat petani kewalahan.
"Bayangkan saja, hanya dalam tempo tiga hari hampir satu hektar tanaman padi habis (rusak) diserang hama sundep. Biasanya tidak begini," kata sejumlah petani di Tirtamulya.
Sumber di Dinas Pertanian Kabupaten Karawang menyatakan, pihaknya sudah terlebih dahulu memberikan penyuluhan kepada para petani untuk mewaspadai munculnya serangan hama sundep pada musim gadu sekarang ini.
"Kami selalu memberi tahu para petani, agar mewaspadai serangan hama sundep. Tapi ya..serangan hama akhirnya tidak terbendung," katanya.
Namun ia tidak merinci, luas areal tanaman padi yang kini dalam kondisi rusak akibat serangan hama sundep tersebut. (*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006