Pernyataan tersebut, yang diunggah Biden melalui akun media sosial Twitter @POTUS, muncul saat masyarakat di AS sedang berkumpul untuk menyambut libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Gedung Putih kemudian melanjutkan kembali program pengiriman alat tes COVID-19 kepada warga yang meminta menjelang potensi lonjakan pada musim dingin.
Sementara itu, seorang pejabat senior di pemerintahan Biden mengatakan kepada awak media, Rabu (14/12), Pemerintah AS melihat kasus COVID-19 meningkat di beberapa wilayah negara ini setelah Hari Raya Thanksgiving.
"Meskipun gangguan COVID tidak sedahsyat dulu, kami tahu virus tersebut akan menyebar lebih cepat dan mudah saat orang-orang berkumpul di dalam ruangan selama liburan musim dingin," kata pejabat itu..
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, rata-rata kasus baru COVID-19 dalam kurun waktu tujuh harian mencapai lebih dari 65.000 pada pekan lalu atau meningkat hampir 50 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
CDC melaporkan, hingga 7 Desember, lebih dari 99 juta kasus COVID-19 dan 1,08 juta kematian telah dilaporkan di AS. Selain COVID-19, dua virus lainnya, yaitu influenza dan RSV (respiratory syncytial virus), juga melanda AS.
Beberapa kota dan county di AS, termasuk New York dan Los Angeles, mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker di dalam ruangan.
"Kami berada di ambang lonjakan baru. Mengenakan masker yang pas akan sangat bermanfaat saat orang-orang bepergian selama liburan, membantu melindungi dari virus pernapasan saat ini," kata Saju Mathew, seorang dokter perawatan primer dan spesialis kesehatan masyarakat yang berbasis di Atlanta, Georgia, melalui Twitter, Kamis.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022