Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kanada mengundang para pelaku bisnis di Indonesia untuk melebarkan usahanya dengan melakukan investasi ke Kanada, dan berjanji akan memberikan kemudahan terutama dalam pengurusan ijin usaha yang dapat diselesaikan dalam tiga hari. Untuk menarik minat investor pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, Pemerintah Kanada menjanjikan sejumlah kemudahan antara lain adalah pernyataan dari konsultan bisnis internasional Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) Consulting Inc bahwa Kanada merupakan salah satu tujuan dengan iklim bisnis dan investasi yang memiliki biaya terendah di dunia. "Penelitian KPMG membuktikan bahwa Kanada adalah salah satu tujuan dengan iklim bisnis dan investasi yang memiliki biaya terendah di dunia," kata Duta Besar Kanada Randolph Mank di Jakarta, Kamis. Kanada mendapatkan predikat sebagai negara dengan biaya berbisnis terendah di dunia untuk ke enam kalinya secara berturut-turut menurut laporan "Competitive Alternatif 2006". Di dalam laporan yang merupakan panduan biaya bisnis internasional tersebut, Kanada memperoleh peringkat teratas di antara negara-negara anggota G7 -- AS, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Italia, Kanada -- lainnya sebagai tujuan bisnis dengan biaya produksi dan biaya hidup terendah. "Kanada menawarkan akses strategis ke pasar Amerika Utara dengan lebih dari 435 juta konsumen dan pendapatan kotor domestik gabungan sebesar lebih dari 13,4 triliun dolar AS," katanya. Lebih lanjut Dubes Mank juga mengatakan, penting bagi para pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan investasi di luar negeri agar keuntungan yang diperoleh dapat memajukan Indonesia, selain itu juga akan terjadi transfer pengetahuan dan tehnologi, serta berperan serta dalam jaringan bisnis dunia. "Untuk memulai bisnis di Kanada relatif sangat mudah, hanya membutuhkan waktu tiga hari karena hanya perlu dua tahap. Itu juga dapat dilakukan secara on-line dari rumah," katanya. Menurut dia sejumlah sektor yang bisa dimasuki oleh pengusaha Indonesia antara lain penerbangan dan antariksa, bioteknologi, desain perangkat lunak, web dan multimedia, produk elektronik, peralatan medis, farmasi, manufaktur perkakas presisi, telekomunikasi, kimia dan layanan "back office atau call centres". Saat ditanya tentang bidang-bidang yang memiliki peluang bagus bagi para pengusaha Indonesia, Mank mengatakan semua bidang menjanjikan. "Terbuka kesempatan luas untuk semua bidang," ujarnya. Volume ekspor Kanada ke Indonesia sekitar 816 juta dolar AS sedangkan ekspor Indonesia ke Kanada mencapai 981 juta dolar AS. Ekspor Kanada ke Indonesia sebagian besar berupa alat berat pertambangan, pulp dan makanan sedangkan ekspor Indonesia ke Kanada kebanyakan berupa bahan baku seperti karet alam, tekstil, furnitur dan barang elektronik.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006