Yang dikatakan Harry dan Meghan di episode terakhir serial dokumenter

Jakarta (ANTARA) - Netflix akhirnya merilis tiga episode terakhir dari serial dokumenter "Harry & Meghan", mengenai Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle yang mengisahkan pertarungan mereka melawan media serta alasan mundur dari tugas kerajaan Inggris.

Reuters pada Jumat melaporkan cuplikan dari apa yang dibeberkan oleh Harry dan Meghan.

Harry mengatakan saat berdiskusi dengan keluarga terkait mundurnya dia dari tugas kerajaan, William meneriakinya, sementara sang ayah mengatakan hal-hal yang tidak benar, sedangkan sang nenek hanya duduk dan mendengarkan semuanya.

Bicara tentang kerajaan dan media, ia mengatakan ada permainan kotor di sana. Ada yang membocorkan, tapi ada juga yang memang sengaja mengungkapkannya. Jika sebuah tim komunikasi ingin menghapus berita negatif tentang seseorang, mereka akan menukarnya dengan berita tentang orang lain.

"Jadi tiap kantor komunikasi berakhir melawan satu sama lain," kata Harry.

Dia dan kakaknya melihat langsung apa yang terjadi di kantor ayah mereka, keduanya setuju untuk tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi kepada mereka.

Maka, Harry merasa sedih ketika tim komunikasi William melakukan hal yang dulu mereka sebut tak boleh terjadi lagi.

Apa yang terjadi selama ini telah membuat hubungan dia dan William jadi renggang, fakta menyedihkan bagi Harry karena dia menyadari sang kakak memang ada di pihak institusi sebagai calon penerus raja. Harry menyadari bahwa William memang bertanggung jawab atas kelangsungan institusi ini.

Putra bungsu dari Putri Diana ini mengungkapkan ia kini merasa jauh dari anggota keluarganya yang lain.

Sementara itu, Harry mengatakan sang istri mengalami keguguran karena stres akibat apa yang dilakukan tabloid Inggris Mail.

Meghan lalu mengungkapkan perasaannya ketika muncul keinginan untuk bunuh diri.

"Saya pikir, semua akan berhenti jika saya tidak ada di sini. Itu mengerikan karena itu sangat jelas di pikiran saya."

Meghan mengatakan ia ingin mendapat pertolongan, tapi tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan akan menodai citra institusi kerajaan.