"Cerita Balada Si Roy memiliki kesan mendalam bagi saya. Saya tumbuh ditemani sosok Roy dengan karakternya yang begitu menarik," ungkap Sutradara Fajar Nugros saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis.
"Hal ini memotivasi saya untuk mengangkat novel ini ke dalam film dan mengenalkan keseruan plot serta intrik di alamnya kepada masyarakat luas," tambahnya.
Baca juga: Abidzar Al-Ghifari merasa beban jadi pemeran utama di "Balada Si Roy"
"Balada Si Roy" sendiri diangkat dari novel legendaris dengan judul yang sama karya Gol A Gong. Sejak pertama kali diterbitkan, novel ini telah banyak dikenal masyarakat Indonesia dan sudah terjual hingga 300 ribu eksemplar.
Sebelum tayang di bioskop, film "Balada Si Roy" juga sempat tayang di Festival Film Indonesia. Tak hanya itu, film ini pun berhasil dipilih menjadi film pembuka pada gelaran festival tersebut.
Kemudian, "Balada Si Roy" juga ditayangkan pada gelaran Balimakarya Film Festival 2022 dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2022. Pada acara tersebut, film ini juga berpartisipasi dalam kompetisi Indonesian Screen Awards 2022.
"Novel Balada Si Roy semakin menarik untuk diangkat (menjadi film) karena sosok Roy yang menjadi idola anak muda pada masanya. IDN Pictures pun merasa terhormat dan bangga menjadi production house yang pertama kali memvisualisasikan novel ini," ujar Head of IDN Pictures & Produser Susanti Dewi.
"Semoga film Balada Si Roy dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Jangan lupa saksikan tanggal 19 Januari 2023," tutupnya.
Baca juga: Film Balada Si Roy ajak anak muda Bali jaga lingkungan
Film "Balada Si Roy" sendiri mengisahkan tentang Roy yang merupakan seorang murid baru pemberontak yang harus beradaptasi dengan kehidupan barunya di kota pesisir kecil bernama Serang.
Berbeda dari laki-laki kebanyakan, membuat Roy disukai oleh banyak sekali wanita di sekolahnya. Tapi, hanya Ani, gadis manis yang juga dikejar oleh Dullah sang penguasa sekolah, yang bisa merebut hati Roy.
Perseteruan Roy dengan Dullah yang merasa terancam karena kehadirannya, berujung pada kematian Joe yang merupakan anjing peliharaan dari Roy. Sepeninggal Joe, Roy pun memiliki dua sahabat yakni Andi dan Toni yang berkubu dengannya melawan Dullah.
Tapi karena suatu musibah, Andi meninggal dunia dan Toni harus pindah ke kota lain untuk berobat. Kembali sendirian tanpa sahabat, Ani pun menjadi satu-satunya tempat Roy bersandar. Namun sayangnya, karena ulah Dullah, orang tua Ani pun melarang hubungan mereka.
Namun, menyerah dan kalah pada keadaan bukanlah pilihan bagi Roy. Ia pun bertekad untuk bangkit dan berjuang untuk menemukan jawaban atas segala pertanyaannya sendiri.
Baca juga: "Balada si Roy" jadi film pembuka Jakarta Film Week 2022
Baca juga: Serba-serbi Jakarta Film Week, Jourdy Pranata hingga "Balada si Roy"
Baca juga: Abidzar Al-Ghifari tak pakai "stuntman" di "Balada Si Roy"
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022