Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 50 pasangan mengikuti sidang isbat nikah terpadu melalui program "Lontong Kupang" (Layanan Integrasi Kependudukan antara Dispendukcapil, Pengadilan Agama, Kementerian Agama) di Kota Surabaya, Kamis.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, isbat nikah terpadu ini dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun 2022. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Pengadilan Agama (PA) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surabaya.
"Jadi prosesnya itu orang yang masih nikah siri bisa diajukan buku nikahnya melalui penetapan Pengadilan Agama. Tetapi prosesnya tidak sendiri-sendiri, melainkan langsung di kelurahan, ada aplikasi yang kami siapkan namanya Lontong Kupang," kata Agus.
Agus menjelaskan, melalui aplikasi Lontong Kupang, seluruh syarat dokumen pernikahan akan diproses menjadi satu oleh instansi terkait, baik kebutuhan penetapan Pengadilan Agama (PA), buku nikah dari Kemenag maupun Administrasi Kependudukan (Adminduk) yang dikeluarkan Dispendukcapil Surabaya.
Baca juga: 21 pasang pengantin nikah bareng dalam pesawat
"Semua produk, baik dari PA berupa penetapan Pengadilan Agama, buku nikah dari Kantor Kemenag maupun produk-produk dari Dispendukcapil berupa akta nikah, KK itu semua menjadi satu diserahkan setelah sidang ini langsung," ujar dia.
Dia juga mengatakan, sidang isbat nikah terpadu yang dipusatkan di Alun-alun Balai Pemuda Surabaya ini diikuti sebanyak 50 pasangan. Seluruhnya merupakan warga yang tersebar di 31 wilayah Kecamatan Surabaya.
"Sebanyak 50 pasangan nikah ini berasal dari lurah yang mengetahui di wilayahnya ada warganya yang masih berstatus nikah siri (belum dicatatkan secara resmi)," kata dia.
Agus memastikan bahwa melalui aplikasi Lontong Kupang, warga dapat mengurus peradilan pernikahan yang belum dilaporkan secara resmi ke Kantor Urusan Agama (KUA) dan Dispendukcapil tanpa harus datang ke kantor terkait. Sebab, aplikasi ini dapat diakses melalui daring atau langsung mendatangi kelurahan setempat.
"Prosesnya cepat, cukup ke kelurahan lewat aplikasi Lontong Kupang, langsung diproses teman-teman Pengadilan Agama, Kemenag, dan Dispendukcapil bersamaan karena pakai aplikasi. Setelah semua komplit, ditentukan harinya kapan, sidang sekaligus di situ," kata dia.
Baca juga: Tujuh pasang pengantin ikuti nikah massal di kebun salak
Menurut dia, sejak aplikasi Lontong Kupang diluncurkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada September 2021, ada sebanyak 350 lebih pasangan yang sudah memanfaatkan. Dia pun berencana mengembangkan aplikasi ini untuk lebih memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat Surabaya.
"Nanti kami pikirkan bagaimana lebih mudah lagi, mungkin bisa jemput bola buat orang yang betul-betul tidak bisa ngapa-ngapain. Kami kaji dengan teman-teman lurah, nanti kita diskusikan dengan lurah karena mereka yang tahu persis kondisi di lapangan," ujar dia.
Satu di antara peserta isbat nikah terpadu adalah pasangan Andrianto (19) dan Nurlailatul Nadiva (21). Warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya ini mengaku sangat terbantu dengan program Lontong Kupang tersebut.
"Sangat senang dengan program ini, sangat membantu kami sebagai warga Kota Surabaya," kata Andrianto.
Dia mengaku, awalnya berencana mengurus pernikahan ke Kantor Kantor Urusan Agama (KUA) setempat. Namun pihak KUA kemudian menyarankannya agar ke kantor kelurahan dengan memanfaatkan program Lontong Kupang.
Baca juga: Unik, empat pasang pengantin nikah berkostum pahlawan nasional
"Terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya terkhusus Bapak Wali Kota Surabaya yang sudah memberikan semuanya ini kepada kami. Dapat KTP, KK, akta nikah, akta anak. Juga dapat baju dan rias serta dekor gratis," kata dia.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022