JUT bertujuan mempermudah akses para petani dalam memperluas jalur distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan petani

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo menyatakan pembangunan jalan usaha tani (JUT) yang menjadi program Kementerian Pertanian sebagai langkah untuk memudahkan akses petani memperluas jalur distribusi hasil pertanian.

Hal itu dikatakan Mentan terkait Program Jalan Usaha Tani (JUT) yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) yang dinilai membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian.

"JUT bertujuan mempermudah akses para petani dalam memperluas jalur distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan pendapatan petani," kata Syahrul dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Sementara itu Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil menambahkan JUT juga pada praktiknya mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19.

"Ditjen PSP menyalurkan bantuan, salah satunya melalui wujud pembangunan jalan pertanian di berbagai daerah dengan pengupayaan tenaga kerja padat karya,” katanya.

Pembuatan JUT dilakukan meliputi kawasan budi daya tanaman pangan, kawasan budi daya perkebunan, dan kawasan budi daya hortikultura serta kawasan budi daya perternakan.

Namun, lanjut Ali Jamil, lahan yang ditetapkan sebagai lokasi JUT harus memenuhi syarat, antara lain clear dan clean. Status lahan juga harus jelas dan tersedia petani penerima manfaat, sesuai kriteria yang telah ditentukan.


Terkait manfaat pembangunan JUT terhadap petani, Sub Koordinator Pengelolaan Lahan, Air, dan Pembiayaan pada Bidang Sarana Prasarana Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember, Jawa Timur Joko Nur Cahyono menyatakan akses petani makin mudah serta optimasi produksi pertanian makin tinggi


JUT atau jalan pertanian, tambahnya, merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian, mengangkut sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lahan.

Salah satu program pembangunan jalan usaha tani yakni di Dusun Sulakdoro, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur sepanjang 200 meter.

"Jika jalan tidak bagus, ketika panen petani akan kesulitan mengakses jalan. Perawatan alat mesin pertanian (alsintan) maupun sarana dan produksi pertanian (saprodi) juga akan kesulitan. Dengan dibangunnya JUT sangat memudahkan dalam mobilitas sehingga mampu menekan biaya produksi pertanian," katanya.

Untuk itu dia mengimbau kelompok tani agar merawat jalan usaha tani (JUT) yang telah dibangun pemerintah, selain itu juga mengawasi penggunaannya agar tidak dilalui kendaraan yang melebihi batas ambang maksimal muatan seperti truk tronton.

Ketua Kelompok Tani Sumber Rezeki 2 Dusun Sulakdoro, Desa Lojejer Soimin mengakui pembangunan JUT sangat membantu akses petani mengangkut hasil panen, selain itu juga dinikmati masyarakat umum.

"JUT ini sangat membantu karena menjadi satu-satunya jalan akses pertanian di desa kami. Sebelum ada JUT, akses sangat sulit terutama saat musim hujan. Yang lewat bukan petani saja. Banyak orang umum dan anak sekolah juga," katanya.

Baca juga: Jalan usaha tani dibangun di Mukomuko

Baca juga: Kementan bantu pengembangan jalan usaha tani di Tanah Datar

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022