Memperkenalkan tanah leluhur Minang kepada anak-anak mereka

Padang Pariaman, Sumbar (ANTARA) - Sebanyak 120 orang diaspora Minangkabau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) dan Surau Sydney Australia (SSA) "pulang basamo" atau pulang kampung bersama ke Ranah Minang.

Para perantau Minang tersebut tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Kamis disambut haru oleh keluarga, saudara, dan kerabat mereka.

Ketua Panitia Pulang Basamo Sofyan Sabirin di Padang Pariaman, Kamis menyampaikan peserta pulang basamo terdiri atas para perantau yang telah puluhan tahun menetap di Sydney dan berkeluarga di sana.

"Yang mendarat hari ini 120 orang, masih ada susulan lagi. Total semuanya 170 orang," kata dia.

Para perantau yang pulang basamo kali ini akan berada di kampung halaman selama sebulan ke depan hingga Januari 2023.

Baca juga: Perantau Minang diminta bantu promosikan pariwisata daerah

Baca juga: Kostum pengantin Minang memikat publik Swedia

"Mereka ingin memperkenalkan tanah leluhur Minang kepada anak-anak mereka, yang lahir di sana tapi tidak pernah benar-benar merasakan kebersamaan di tanah kelahiran orang tuanya," ujar dia.

Ketua IKMS Yusuf Rizal menyampaikan IKMS adalah organisasi yang berawal dari komunitas keluarga di Sydney sejak tahun 80-an.

Ia menyampaikan IKMS bertekad untuk terus melestarikan adat dan budaya Minang kepada generasi muda.

"Harapan kita adalah terjalinnya hubungan antara generasi muda kita di Australia dengan leluhur yang ada di kampung halaman," kata dia.

Yusuf memaparkan pihaknya sudah merencanakan pulang basamo dua tahun sebelumnya, tapi terkendala karena situasi pandemi COVID-19.

"Kami pulang basamo membawa anak-anak. Kami mengharapkan saling ada kerja sama di antara generasi muda Minang di rantau dan ranah," kata dia.

Salah satu wadah IKMS mengakrabkan anggota dan antargenerasi adalah melalui Surau Sydney. Surau itu terwujud berkat dukungan dana dari masyarakat Minang dan Muslim pada umumnya.

Tokoh masyarakat Minangkabau Fasli Djalal yang menyambut kedatangan para peserta pulang basamo mengapresiasi upaya Minang Saiyo dalam merajut kekompakan orang Minang di perantauan dan mewariskan identitas Minang dari generasi ke generasi.

"Saya melihat ini adalah contoh riil orang Minang bermasyarakat. Lewat Minang Saiyo, mereka mengalirkan transformasi adat dan budaya serta agama kepada generasi mudanya," ujarnya.

Fasli juga mengapresiasi upaya yang ditempuh Minang Saiyo dalam mewujudkan Surau Sydney.

"Surau Sydney ini unik. Ia bentuk lain dari masjid yang multifungsi. Surau Sydney memberi inspirasi bagi diaspora di belahan dunia lainnya seperti di Amerika Serikat misalnya, upaya membangun surau sudah digerakkan oleh diaspora di sana," ujarnya,

Setelah mendarat di BIM, para perantau akan menjalani beberapa rangkaian acara termasuk bersilaturahmi dengan Gubernur Sumatera Barat.

Baca juga: Perantau Minang di Belanda yang berhasrat "Me-Minangkan Eropa"

Baca juga: Gubernur: Sumbar butuh instansi kelola potensi perantau

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022