Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan agar utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) segera dilunasi jika lembaga tersebut berkehendak menaikkan suku bunga pinjamannya. "Bahkan kalau bisa pelunasan utang itu dilakukan sekaligus dalam sekali pembayaran. Kalau dilakukan dengan mencicil, sedang bunganya naik, ya percuma saja. Kalau saya mengusulkan dibayarkan saja sekaligus," kata Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Paskah Suzetta kepada pers seusai seminar tentang Nasionalisme dalam Globalisasi di Jakarta, Kamis. Pernyataan Paskah itu sekaligus mendorong pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah yang telah merencanakan beberapa skenario percepatan pembayaran utang Indonesia kepada IMF sebesar 7,8 miliar dolar AS. IMF menaikkan suku bunga pinjaman karena mengikuti laporan Bank Dunia yang telah menaikkan peringkat Indonesia menyusul pendapatan per kapita Indonesia yang meningkat. Laporan Bank Dunia itu juga yang dijadikan dasar bagi negara kreditor maupun lembaga multilateral lainnya menaikkan suku bunga pinjaman. Namun, menurut Paskah, rencana kenaikan suku bungan pinjaman IMF sulit diterima karena pinjaman itu digunakan untuk bantuan likuiditas. "Kini sebenarnya kita sudah tidak punya kebutuhan lagi dengan IMF. Kalau sebagai anggota boleh lah. Kewajiban IMF itu tinggal memberi support (dukungan) kepada kita. Tidak masalah kalau kita tidak punya utang," katanya. Saat ini utang pemerintah kepada IMF yang disimpan di BI sebagai cadangan devisa dengan nilai sekitar 7,8 miliar dolar AS dengan masa jatuh tempo pada 2010. Sementara itu cadangan devisa Indonesia saat ini sekitar 43 miliar dolar AS. "Jadi kalau dilunasi sekaligus, cadangan devisa masih tersisa sekitar 35 miliar dolar AS. Nilai itu cukup aman bagi kita," katanya. Namun demikian, lanjut Paskah, pembayaran utang tersebut akan lebih aman lagi jika dibarengi penggenjotan ekspor, serta perbankan harus diajak kompromi untuk mengalokasikan dananya ke sektor riil guna menggerakkan roda perekonomian lebih cepat. Paskah mengatakan, pihaknya merencanakan pekan depan akan bertemu dengan perwakilan IMF.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006