Tabir surya tentu tetap perlu meskipun iklim dingin

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia dr. Matahari Arsy H. Permata, Sp.KK mengingatkan masyarakat untuk tetap menggunakan tabir surya ketika liburan meskipun berada di destinasi wisata beriklim dingin agar kesehatan kulit terjaga.

"Tabir surya tentu tetap perlu meskipun iklim dingin. Iklim dingin itu tidak berarti tidak ada sinar UV yang mengenai kulit," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Jakarta itu dalam media briefing yang digelar daring diikuti di Jakarta, Kamis.

Saat berlibur baik ke tempat yang beriklim dingin maupun tropis, Matahari menganjurkan untuk mengecek indeks UV guna mengetahui tingkat paparan radiasi sinar UV di tempat tersebut.

Baca juga: Kenali tiga bentuk tabir surya yang paling nyaman untuk kulit Anda

"Sinar UV itu kan tidak tampak oleh mata, jadi kita bisa menggunakan aplikasi di handphone. Secara umum kalau indeks UV-nya masih warnanya hijau, masih oke menggunakan SPF di bawah 30," ujar Matahari.

"Tapi kalau di Indonesia sendiri, saya cek memang indeks UV-nya sangat tinggi. Sering kali di jam-jam yang dikatakan aman, indeksnya sudah belasan dan warnanya sudah merah, yang bisa mencetuskan kanker kulit," imbuhnya.

Dalam memilih produk tabir surya, Matahari mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui kondisi kulit.

Baca juga: Lima mitos seputar penggunaan tabir surya

Jika tidak ada masalah jerawat, menurut dia, tabir surya dengan SPF tinggi bisa menjadi pilihan. Sebaliknya jika kulit wajah mudah berjerawat, maka pilihlah tabir surya dengan SPF yang lebih rendah.

Kemudian, ia melanjutkan, bila kulit wajah sangat kering gunakanlah tabir surya yang teksturnya lebih pekat. Sedangkan jika kulit wajah sangat berminyak, gunakan tabir surya berbahan dasar air.

"Dan kalau misalnya aktivitasnya membuat sulit mengaplikasikan atau harus pakai make up terus menerus, maka gunakan yang spray sehingga kita tidak perlu oleskan di wajah," ujar Matahari.

"Kalau saya sering merekomendasikan pasien menggunakan tabir surya yang fisikal, karena aman untuk diri kita dan lingkungan," pungkasnya.

Baca juga: Lindungi kulit dengan "sunscreen" khusus dalam ruangan

Baca juga: Dermatolog ingatkan penting pakai tabir surya cegah kanker kulit

Baca juga: Dokter ingatkan orang tak malas basuh wajah usai diberi tabir surya

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022