Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Bintang Reformasi (F-PBR) DPR, Mayjen (pur) Andi Jalal Bachtiar, meninggal dunia karena sakit di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Kamis sore, sekitar pukul 16.30 WIB.
Ketua F-PBR DPR Bursah Zarnubi yang dihubungi ANTARA, di Jakarta, Kamis, membenarkan berita meninggalnya anggota FPBR-DPR Andi Jalal Bachtiar dalam usia 64 tahun karena sakit mendadak.
Almarhum sebelumnya mengikuti rapat badan musyawarah (Bamus) DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno di Gedung DPR/MPR Jakarta.
Jenazah Andi Jalal kini disemayamkan di rumah dinas Wakil Ketua MPR AM Fatwa Jl Denpasar Raya No 21 Jakarta. "Almarhum merupakan saudara dari AM Fatwa, tentang tempat dan waktu pemakaman almarhum masih belum ditentukan," kata Bursah.
Almarhum bergabung dengan PBR sejak 2002 dan pada 2004 terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Makassar, Sulsel.
Menurut Bursah yang juga Ketua Umum PBR itu, almarhum Andi Jalal merupakan pengurus Majelis Pakar PBR yang aktif hingga akhir hayatnya dan menjadi anggota Komisi II DPR yang membidangi masalah pemerintahan.
"Almarhum dikenal sebagai pekerja keras dan aktif memberikan masukan bahan pemikiran untuk membangun PBR serta aktif dalam kegiatan sidang dan diskusi di DPR termasuk di Bamus DPR," katanya.
Sebelumnya, almarhum mengikuti rapat Bamus DPR yang mengagendakan pembahasan RUU Transportasi. Rapat sempat memanas karena adanya tarik-menarik apakah pembahasan RUU ini dilakukan Panitia Khusus (pansus) atau dibahas Komisi V DPR yang selama ini membidangi masalah perhubungan.
Di tengah perdebatan, Andi Jalal yang sempat menyampaikan pendapatnya kemudian berpindah tempat duduk, dari bagian depan ke bagian belakang ruang rapat. Saat menuju ke kursi bagian belakang, Andi jalal tiba-tiba ambruk dan terkapar.
Rapat Bamus itu kemudian bubar dan peserta rapat panik berlarian memberi pertolongan, kepanikan semakin menjadi-jadi karena Poliklinik DPR sudah tutup dan karyawannya termasuk dokter dan perawat sudah pulang.
Anggota DPR bertambah panik karena tidak ada ambluance untuk membawa Andi Jalal ke rumah sakit, anggota DPR peserta Rapat Bamus kalang kabut memberi pertolongan.
Di tengah kepanikan dan kemarahan anggota DPR karena sarana pendukung emergency tidak tersedia, sebagian anggota DPR mencoba memberi pertolongan dengan membantu pernafasan buatan, namun Andi Jalal belum sadarkan diri dan kemudian mengotong Andi Jalal ke salah satu kendaraan anggota DPR dan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi menuju RS Mintohardjo di kawasan Benhil, Jakarta Pusat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006