Jangan sampai kita dininabobokan di industri pos, logistik, dan kurir ini

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengusulkan kepada pelaku industri pos, logistik, dan kurir nasional untuk saling berkolaborasi agar dapat bersaing dengan pemain global.

"Di tengah-tengah kompetisi itu perlu ada kolaborasi, karena kita harus lihat kalau persoalan ini adalah bersaing dengan global maka industri pos, logistik, dan kurir nasional ini perlu melakukan kolaborasi," ujar Ismail dalam seminar nasional "Industri Pos di Era Digital" di Jakarta, Kamis.

Ismail menilai, kompetisi di industri arus barang saat ini semakin ketat. Sudah mulai banyak pemain global yang melirik Indonesia untuk dijadikan target pasar mereka.

Untuk itu, dia mengingatkan kepada para pelaku industri pos, logistik, dan kurir nasional untuk tidak terlena terhadap pertumbuhan yang terjadi di industri arus barang dalam negeri.

Dia mendorong kepada pelaku industri untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan mereka agar bisa terus bersaing.

"Jangan sampai kita dininabobokan di industri pos, logistik, dan kurir ini, berada pada suasana kompetisi di antara kita, sementara kita tidak mendapat daging, orang lain yang memakan dagingnya," kata dia.

Lebih lanjut Ismail mengatakan pelaku industri bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo.

Diketahui, Ditjen PPI Kementerian Kominfo baru saja meluncurkan dua aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri pos, logistik dan kurir, yaitu Geopos dan Statis.

Geopos merupakan sistem layanan online yang berfungsi untuk memetakan persebaran penyelenggara pos yang ada di Indonesia. Selain itu layanan tersebut juga membantu masyarakat mencari penyelenggara, cabang, agen, atau mitra pos terdekat.

Sedangkan Statis merupakan aplikasi sistem pelacakan berbasis web yang dapat diunduh gratis oleh penyelenggara pos khususnya berskala UMKM, untuk mendukung kelancaran operasional penyelenggara pos di era digital.

Ismail berharap kedua aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri dalam berbagai hal, termasuk digitalisasi layanan maupun efisiensi biaya.

"Ini upaya-upaya kita dalam konteks kolaborasi itu, sehingga Direktorat Jenderal PPI bisa membantu bapak Ibu sekalian memetakan permasalahan ini dengan baik," kata Ismail.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022