Siem Reap (ANTARA) - Kamboja memperingati 30 tahun pencantuman Taman Arkeologi Angkor masuk daftar Situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Di hadapan ratusan peserta upacara Thanksgiving Angkor, acara yang digelar selama tiga hari, Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Men Sam An mengatakan 30 tahun peringatam pencantuman tersebut menjadikan situs itu salah satu destinasi wisata paling populer di kawasan ini dan sekitarnya.
Taman Arkeologi Angkor dicantumkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada 14 Desember 1992. Hal itu menjadikan Taman Arkeologi Angkor dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan dengan baik.
"Saat ini, kunjungan ke Angkor sudah kembali normal di bawah naungan perdamaian dan stabilitas politik, serta keberhasilan pengendalian pandemi COVID-19. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan potensi budaya dan pariwisata kita pada dunia," kata An, Rabu (13/12).
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja Phoeurng Sackona mengungkapkan peringatan tersebut akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi dan mendapatkan informasi tentang upaya perlindungan, pelestarian, dan pengembangan Angkor.
Selama tiga hari, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni dan film secara cuma-cuma di beberapa kuil tertentu.
"Ini menjadi pesan bagi saudara-saudara kita untuk turut menjaga serta melestarikan Angkor dan warisan nasional lainnya demi kepentingan bersama," kata Sackona.
Selain itu, masyarakat juga dapat menikmati tur gratis ke beberapa situs dan museum agar dapat mengetahui lebih banyak tentang upaya konservasi dan pengembangan Angkor.
Taman Arkeologi Angkor, yang terletak di Provinsi Siem Reap, memiliki luas 401 kilometer persegi dan menjadi destinasi wisata paling populer di Kamboja.
Menurut badan usaha milik negara Angkor Enterprise, sebelum pandemi COVID-19, situs kuno tersebut menarik hingga 2,2 juta wisatawan mancanegara pada 2019 dan menghasilkan pendapatan kotor sebesar 99 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.619) dari penjualan tiket.
Sementara itu, mulai Januari hingga November 2022, situs tersebut menerima lebih dari 225.000 wisatawan mancanegara dan menghasilkan pendapatan 9 juta dolar AS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022