diharap dapat mengetahui penyebab sebagai upaya pencegahan

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melakukan audit percepatan penurunan kasus tengkes (stunting) berbasis survei atau sumber data lainnya sebagai upaya mengidentifikasi risiko dan penyebab pada kelompok sasaran.

"Audit dilakukan terhadap kelompok sasaran berisiko stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui/nifas dan baduta/balita," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Edi Sumantri dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Menurut Edi, ada beragam penyebab tengkes mulai dari gizi kurang, sanitasi buruk, hingga pola asuh orangtua kepada anak-anak.​​​​​​​

Edi mengaku optimis audit kasus tengkes akan memiliki dampak yang besar dan signifikan dalam mempercepat penurunan angka tengkes.

Harapannya setelah mengidentifikasi risiko tengkes, maka dapat mengetahui faktor penyebab sebagai dapat dilakukan berbagai upaya pencegahan.

"Dengan pelaksanaan ini kita semua di jajaran Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan masyarakat dapat lebih fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat, utamanya keluarga-keluarga yang berisiko tengkes," ucapnya..

Audit Kasus Stunting Tahap II Tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) Tahun 2022, resmi dibuka oleh Wakil Walikota Administrasi Jakarta Selatan Edi Sumantri, di Ruang Serbaguna Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memfokuskan 15 kelurahan sebagai lokasi pencegahan dan penurunan tengkes.

"Kami menyiapkan 15 kelurahan lokasi fokus (lokus) yakni Bukit Duri, Kebon Baru, Karet, Bangka, Pasar Minggu, Kebagusan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Grogol Selatan, Pondok Labu, Gandaria Selatan, Pegadegan, Jagakarsa, Cipedak, dan Petukangan Utara," kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Jhonson Hotsar.

Jhonson menyebutkan pemilihan 15 kelurahan tersebut merupakan perwakilan setiap kecamatan di Jakarta Selatan yang diharapkan merata dalam sosialisasi untuk menekan angka tengkes.

Terlebih, lanjutnya, dalam data yang dibagikan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat sebanyak 203 kasus anak mengalami tengkes dari 15 kelurahan tersebut sampai akhir 2022.
Baca juga: Pemkot Jaksel siapkan 15 kelurahan lokus untuk pencegahan tengkes
Baca juga: Pemkot Jaksel nilai sanitasi berperan penting cegah tengkes anak
Baca juga: Pemkot minta sektor kesehatan-non kesehatan kolaborasi cegah tengkes

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022