Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyatakan, pihaknya bisa memahami kekecewaan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai aksi buruh yang cenderung anarki, namun tidak yakin bahwa aksi tersebut ditungganggi pihak tertentu, termasuk pihak yang tidak ikhlas atas hasil Pemilu 2004.
"Presiden sedang berupaya keras menarik investasi dari negara-negar Timur Tengah, tiba-tiba ada aksi buruh yang sedemikian ini, karena itu kami bisa memahami kekecewaan Presiden," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis.
Namun, Nurwahid menyatakan, pernyataan Presiden mengenai adanya pihak yang menunggangi aksi buruh merupakan pernyataan yang terlalu jauh.
"Terlalu jauh mengaitkan dengan hasil Pemilu 2004. Saya kira tidak sejauh itu," katanya.
Namun, dia mengingatkan, agar semua pihak tidak memanfaatkan aksi buruh untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, serta biarkan buruh menyampaikan aspirasinya berkaitan dengan rencana revisi UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
"Jangan sampai ada yang menungganggi aksi buruh," katanya.
Sementara itu, Ketua DPR, Agung Laksono tidak bersedia menanggapi secara khusus pernyataan Presiden mengenai aksi demo buruh di kawasan Gedung DPR/MPR pada Rabu (3/5).
"Sebaiknya jangan ditungganggi. Biarkan buruh menyampaikan aspirasi secara murni, jangan ditungganggi," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006