Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial menggelar pelatihan dan pengembangan wirausaha membatik dan menjahit untuk masyarakat dari empat daerah di Papua yakni, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen dan Kabupaten Supiori.
Tenaga Ahli Menteri Sosial, Benhur Tomi Mona dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut guna memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama untuk kawasan tertinggal.
"Ini pesan Bapak Presiden RI, Joko Widodo kepada Mensos Risma bahwa harus memperhatikan Papua," kata Benhur.
Kegiatan pelatihan membatik dan menjahit dilaksanakan di Hotel Asana Biak, Selasa (13/12). Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Kementerian Sosial menyelenggarakan pelatihan ini sejak tanggal 5 Desember 2022 dan berlangsung hingga 16 Desember 2022.
Bekerjasama dengan Tim Instruktur Jahit dari Surabaya dan Instruktur Membatik dari Sentra Batik Tulis Giriloyo Yogyakarta, pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta.
Pelatihan ini fokus menggunakan pendekatan life skills training atau pelatihan yang bersifat aplikatif serta langsung dipraktikkan dalam situasi yang sebenarnya untuk membentuk kemampuan yang dapat dimanfaatkan guna meningkatkan ekonomi keluarga.
Para peserta diberi tantangan untuk bisa menghasilkan 3 potong batik per orang, namun ternyata banyak yang menghasilkan hingga 7 potong batik per orang.
Padahal, menghasilkan satu batik harus melalui proses yang panjang, mulai dari membuat pola pada kain, mencanting kain berpola, pewarnaan sebanyak 3 kali, pelorodan hingga penjemuran. Namun proses ini ditekuni hingga menghasilkan karya batik yang bernilai seni tinggi.
Tidak hanya itu, dari segi kreativitas, para peserta telah piawai mengembangkan desain, seperti desain motif Buah Mangrove, desain Burung Mambruk khas Papua, bahkan memadukan antara batik tulis dengan batik jumputan.
Tidak hanya antusias dalam pelatihan membatik, pelatihan menjahit pun tidak kalah menarik. Selain diberikan keterampilan dalam hal membuat pola jahit, detail potongan dan jenis-jenis jahitan, peserta pun dilatih untuk mengenal alat jahit hingga bongkar pasang mesin jahit.
Hal ini juga terwujud karena aspirasi dari salah satu peserta dari Kabupaten Biak Numfor, Merci Yolanda Sroyer yang mengatakan juga ingin dilatih cara bongkar pasang mesin jahit agar selain pandai membatik, menjahit, juga membongkar dan memasang mesin jahitnya.
Semangat para peserta yang mampu menghasilkan karya luar biasa ini mengundang decak kagum Benhur. Ia berharap pelatihan ini bisa meningkatkan ekonomi keluarga. "Dengan niat, semangat dan komitmen yang tinggi dari Mama, Papa, Kakak yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan mengatasi kemiskinan ekstrim di tanah Papua," katanya.
Harapan yang sama juga disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Biak Numfor, Lot L. Yensenem.
"Bekerjasama dengan Kemensos, Pelatihan membatik dan menjahit ini penting sekali dilaksanakan, karena memiliki peluang yang cukup bagus jika ditekuni dengan baik. Ini akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga dan masyarakat, juga memotivasi dan meningkatkan keterampilan para peserta," ujarnya.
Pelatihan ini juga menyita perhatian pemerintah daerah Kabupaten Biak Numfor, seperti Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepada Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Koperasi dan Ketua PKK.
Baca juga: Kemensos libatkan pemulung Cilincing pilah sampah peringati HKSN
Baca juga: Kemensos sediakan 15 titik lumbung sosial untuk tangani bencana di NTT
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022