Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan pelayanan cek kesehatan masyarakat (Cekas) tetap berjalan untuk warga yang tinggal di daerah terdampak atau tidak terdampak gempa yang dilakukan tenaga kesehatan secara langsung .

Kepala Dinkes Cianjur dr Irvan Nur Fauzy di Cianjur, Rabu, mengatakan sejak satu pekan setelah gempa pihaknya langsung melakukan pelayanan kesehatan Cekas ke posko pengungsian dan permukiman warga yang tidak terdampak karena mulai banyak laporan penyakit yang menimpa warga.

Baca juga: Dinkes Cianjur laporkan 2.000-an pengungsi gempa terserang ISPA

"Pelayanan sempat terhenti selama satu pekan karena kita menyiapkan posko kesehatan terpusat, namun pekan kedua setelah gempa pelayanan Cekas kembali normal, karena sejumlah penyakit mulai menyerang warga korban gempa mulai hipertensi sampai diabetes melitus," katanya.

Untuk menjaga kesehatan pengungsi, pihaknya melakukan deteksi dini melalui program Cekas di beberapa titik pengungsian dan perkampungan yang terdapat posko mandiri. Kegiatan secara mobile atau berkeliling dari posko ke posko akan terus dilakukan sampai pemulihan pascagempa.

Baca juga: Pengungsi gempa Cianjur mulai terserang penyakit ISPA dan diare

Memasuki pekan ketiga setelah gempa, kata Irvan, pihaknya akan menambah pelayanan kesehatan dalam kegiatan Cekas seperti pelayanan pemeriksaan kolesterol dan melaksanakan psikological first aid untuk melakukan skrining gangguan psikologis di beberapa posko pengungsian.

"Untuk kegiatan tersebut, kami mendapat bantuan dari Komunitas Psikologi Clinic Indonesia yang terdiri dari psikiater, psikolog, dan perawat jiwa melakukan treatment, trauma healing, dan konsultasi serta rencananya Rumah Sakit Dr Marzoeki Mahdi Bogor akan hadir sampai 15 Desember," katanya.

Baca juga: Klinik keliling PMI pantau kesehatan penyintas gempa Cianjur

Sedangkan untuk pelayan kesehatan lainnya bagi korban gempa di 13 kecamatan, pihaknya melibatkan seluruh tenaga kesehatan di setiap puskesmas dan pusat layanan kesehatan lainnya, ditambah relawan medis dari berbagai daerah.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022