RET merupakan proyek blockchain yang mengimplementasikan teknologi blockchain dalam industri real estate, kuliner dan hotel tourism. Sedangkan Foodizz telah membantu brand kuliner seperti Es Teh, Mie Gacoan, Kabobs, Haus, hingga Waroeng Steak.
Dalam siaran resmi pada Rabu, RET menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan kolaborasi pertama yang dilakukan RET secara langsung dengan perusahaan dari industri kuliner.
"Kerja sama ini fokus kepada bagaimana RET bisa menjadi mitra Foodizz dalam hal edukasi blockchain kepada para peserta yang mengikuti kelas kuliner," kata Goan Damanik selaku CEO RET dan Rex Marindo selaku CEO Foodizz dalam siaran pers bersama.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya "Kelas CEO Kuliner 2.0" yang rutin diadakan oleh Foodizz, di mana Blockchain Advisor dari RET Teguh Kurniawan Harmanda menjadi pemateri kelas dengan membahas contoh-contoh implementasi blockchain dalam industri kuliner.
Selain bermitra dalam edukasi blockchain kuliner, RET dan Foodizz juga bersama-sama mengembangkan potensi kerja sama lainnya di masa mendatang, termasuk bagaimana adopsi nyata blockchain untuk meningkatkan efisiensi sistem franchise dan kemitraan pada bisnis kuliner.
"Kemitraan ini menandai komitmen bersama kedua pihak yang berfokus untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem teknologi blockchain dan aset kripto di industri kuliner Indonesia," demikian pernyataan RET dan Foodizz.
Baca juga: Foodizz buka Sekolah Bisnis Kuliner, hadir di Bandung
Baca juga: Menparekraf sebut pentingnya industri kuliner dorong ekonomi Indonesia
Baca juga: Animal Defenders & Gojek kolaborasi berantas penjualan daging anjing
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022