"Program Kampung Bahari Nusantara yang kami lakukan, pertama, di bidang ekonomi, yaitu kita berusaha untuk memberdayakan, membantu kemungkinan-kemungkinan untuk meningkatkan ekonomi di daerah pesisir, di kampung-kampung yang masih tertinggal utamanya," kata Wakasal di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Wakasal Ahmadi Heri Purwono bersama jajaran didampingi Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga melakukan peninjauan Kampung Bahari Nusantara di Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.
Ahmadi menyebut segmen lainnya dalam Program Kampung Bahari Nusantara yang dikelola setiap Pangkalan TNI AL (Lanal) dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yakni sektor pengembangan pariwisata di daerah pesisir.
"Sektor pariwisata kita akan lihat kalau kemungkinan ada yang bisa dikerjakan minimal mangrove kita akan tanam mangrove di mana-mana. Itu juga sesuai dengan program pemerintah yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo," ujarnya.
Wakasal mengatakan segmen lainnya program tersebut, yakni membangun rumah pintar dan menyiapkan perpustakaan keliling, dengan anggota TNI AL akan membantu memberi pembelajaran kepada anak-anak di daerah-daerah pesisir.
Kemudian di bidang kesehatan, TNI AL mendirikan posyandu dan membantu sejumlah fasilitas-fasilitas kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas Lanal atau Lantamal di setiap daerah untuk berkontribusi bagi masyarakat.
"Hal yang terpenting adalah pertahanan dan keamanan. Pertahanan dan keamanan di sini lebih domain kepada tugas kami sebagai penegak kedaulatan di laut dan juga melaksanakan keamanan di laut," jelas Laksdya Ahmadi.
Ia menerangkan saat ini Program Kampung Bahari Nusantara diterapkan pada 68 titik se-Indonesia. Jumlah itu meningkat dari tahun 2021 yang tercatat masih pada 21 tempat. Sementara tahun 2023 program tersebut rencananya dilakukan pada 71 titik.
"Yang mengelola ini adalah Lanal atau Pangkalan-Pangkalan Angkatan Laut, contohnya di sini sekarang ada Lanal Kendari. Jadi, setiap Lanal, setiap Lantamal kita bebankan untuk mempunyai kampung asuh yang bisa berperan kepada masyarakat," tambah Wakasal.
Wakasal berharap agar program tersebut dilakukan hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini pihaknya sedang melakukan penataran atau mendidik sekitar 700 orang bintara yang akan ditempatkan sebagai bintara pembina potensi maritim guna menyukseskan Program Bahari Nusantara.
Selain itu, Laksdya Ahmadi juga meminta seluruh jajarannya terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan TNI AD, TNI AU dan kepolisian hingga pemerintah daerah sehingga semua program TNI AL dapat berjalan baik.
Di tempat sama, Komandan Lanal Kendari Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan Kampung Bahari Nusantara merupakan program unggulan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono dalam rangka membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kampung Bahari Nusantara merupakan program berkelanjutan dari TNI Angkatan Laut untuk mendukung visi pemerintah pusat, yaitu menuju kejayaan maritim dan membangun negara melalui pesisir," katanya.
Ia menerangkan terpilihnya Desa Ranooha di Kecamatan Moramo karena pihaknya melihat potensi yang dapat dikembangkan, seperti hutan mangrove dan potensi kelautan lainnya yang dapat dijadikan sebagai sarana perekonomian yang mampu menunjang tingkat pendapatan masyarakat setempat.
"Harapan kami yang ada di desa ini mampu menjadi desa percontohan bagi desa desa pesisir yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara maupun Indonesia sehingga ini dapat diaplikasikan," jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wakasal juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa 182 paket sembako bagi warga kurang mampu, satu unit mobil perpustakaan keliling, sumur bor, dan televisi.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022