Beijing (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri (PM) China Sun Chunlang menekankan pentingnya koordinasi efektif terkait respons COVID-19 dengan pembangunan ekonomi dan sosial, dengan prinsip mengutamakan kepentingan rakyat yang harus dijunjung tinggi.
Sun mengatakan hal itu dalam kunjungannya terkait inspeksi terhadap upaya pengendalian epidemi di Beijing. Sun menambahkan prioritas pekerjaan harus dialihkan dari upaya pencegahan penularan ke perawatan medis, dengan tujuan menjamin kesehatan masyarakat dan mencegah munculnya kasus-kasus parah.
Sun melakukan kunjungan inspeksi saat kasus infeksi baru COVID-19 di Beijing meningkat pesat. Namun, sebagian besar kasus tersebut merupakan kasus ringan dan tanpa gejala. Terdapat 50 kasus parah dan kritis di rumah sakit yang mayoritas di antara pasien tersebut memiliki penyakit bawaan.
Wakil PM China yang bertanggungjawab terkait pengendalian COVID-19 di negara itu mengatakan tugas mendesak saat ini adalah membantu Beijing memastikan bahwa semua penduduk mendapatkan akses pengobatan dan layanan medis.
Menurut dia, selain 303 klinik demam yang ada di Beijing saat ini, lebih banyak klinik serupa harus didirikan di rumah sakit sementara. Selain itu, jumlah tenaga kesehatan harus ditingkatkan di semua klinik demam.
Sun juga menyerukan perlindungan lebih baik bagi warga lanjut usia (lansia), anak-anak, pasien dengan penyakit bawaan, wanita hamil, pasien hemodialisis, dan kelompok rentan lain. Institusi-institusi medis harus memberikan perawatan kepada pasien tanpa melihat apakah mereka pasien COVID-19 atau bukan, imbaunya.
Sun mengatakan produksi dan pasokan obat-obatan serta alat tes COVID-19 sedang ditingkatkan. Secara umum, katanya, permintaan yang ada dapat dipenuhi.
"Dengan keunggulan sistem untuk memobilisasi sumber daya secara nasional, kami pasti dapat melewati puncak gelombang COVID-19 ini," katanya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022